Saling Tuding Panji Gumilang dan MUI Ihwal Tabayun Polemik Al Zaytun
- Viva
Surabaya, VIVA Jatim – Polemik Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat kian memanas. Kini seteru antara Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, dengan Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI KH. Muhammad Cholil Nafis mulai menguap ke permukaan.
Pasalnya, Panji Gumilang mengungkapkan kekesalannya terkait sikap MUI yang dinilai lancang menvonis dirinya sesat. Padahal, menurutnya, MUI belum melakukan tabayun atau klarifikasi terlebih dahulu. Justru tabayun itu dilakukan usai MUI menvonis dirinya sesat.
Panji Gumilang lantas menilai bahwa sikap yang ditunjukkan MUI tidak mencerminkan akhlak umat Islam yang seharusnya mengedepankan tabayun sebelum menvonis sesuatu. Hingga berakibat pada munculnya ragam spekulasi liar di luar.
“Majelis Ulama telah memvonis sebelum tabayun. Setelah divonis baru akan tabayun. Ini hal yang keluar dari akhlak Islam dan itu bukan kelakuan umat Muslim,” ungkap Panji Gumilang seperti dikutip dari VIVA, Rabu, 5 Juli 2023.
Secara tegas Panji Gumilang mengatakan kalau dirinya menolak MUI untuk ikut campur dalam kasus yang tengah menjeratnya. Hal ini karena Panji geram dengan MUI lantaran memberi fatwa sebelum ber-tabayun.
“Syekh kemudian bertanya, adakah majelis ulama di sini, kalau ada, syekh tidak mau ikut acara ini,” ucapnya.
Terkait hal itu, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI KH. Muhammad Cholil Nafis mengungkap bahwa pihaknya sudah menyampaikan surat untuk berkunjung dan melakukan konfirmasi (tabayyun) ke Pesantren Al Zaytun.
Namun, kata dia, surat tersebut ditolak oleh Panji Gumilang selaku pimpinan tertinggi di Pesantren Al Zaytun.
"Jadi yang bohong itu kita apa dia gitu? Yang jelas ada suratnya, ada juga balasan dari dia (Panji Gumilang) dari lembaga masjidnya itu bahwa Al Zaytun itu tidak bisa menerima MUI sampai akhir 2023 karena sibuk dengan kegiatan," ungkap Cholil Nafis dalam program Catatan Demokrasi tvOne, beberapa hari lalu.
Cholil Nafis mengungkap, MUI tidak hanya satu kali mengirimkan surat dengan maksud ber-tabayyun ke Al Zaytun, namun seluruh surat tersebut selalu mendapat penolakan dari pihak Panji Gumilang.
Cholil Nafis juga dengan tegas menjawab kalau MUI sejauh ini baru mengeluarkan satu fatwa terkait kontroversi Al Zaytun, adapun fatwa tersebut baru dikeluarkan setelah melewati kajian panjang dan penuh pertimbangan.
"Saya ingin menjawab kepada Panji Gumilang berkenaan dengan mengatakan kita mengeluarkan fatwa kami mengeluarkan fatwa itu baru satu yang kemarin lusa apa yang minggu yang lalu tentang khatib Jumat yang lalu itu hasil kajian," tutup Cholil Nafis.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Beda Pandangan Panji Gumilang dan MUI soal Tabayyun dalam Polemik Al Zaytun