Sunah Nabi saat Pulang Haji Menurut Anggota Komisi Fatwa MUI Jatim
- Instagram :@kantorurusanhaji
Trenggalek, VIVA Jatim-Kloter pertama jemaah haji tiba di Indonesia, menandakan prosesi ibadah haji di tanah suci telah usai. Jemaah haji yang akan kembali ke kediaman masing-masing bisa menjalankan Sunah Nabi.
Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, Agus H Zahro Wardi mengulas ada beberapa kesunahan yang bisa dilakukan selepas datang dari bandara menuju ke kampung halaman. Pertama, saat masuk di desa perbatasan sunah berdoa. Doa yang dipanjatkan berisi untuk kampung halaman supaya diberi kenaikan.
"Doanya bermacam-macam, intinya yaitu meminta kepada Allah supaya desa dan penduduknya diberi berkah, kebaikan serta dihindarkan dari hal-hal yang tidak bagus," ungkap Agus H Zahro Wardi saat dihubungi, Rabu, 5 Juli 2023.
Gus Zahro mengaku, diusahakan sampai rumah ini tidak malam. Hal itu memang disunahkan bagi orang yang pulang haji di Indonesia. Akan tetapi, karena terikat dengan jadwal penerbangan dan kedatangan kloter, terkadang jamaah tidak bisa memilih.
"Akan tetapi jika ada pilihan atau bisa dikondisikan baiknya datang sampai rumah pagi atau siang hari," ulasnya.
Alumnus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini menambahkan kesunahan selanjutnya ialah melakukan shalat dua rakaat di masjid terdekat. Kesunahan ini memang diajarkan oleh Rasulullah salat sunah dua rakaat di masjid. Bisa sekaligus niat Tahiyatul Masjid dan salat sunah biasa mutlak.
"Bisa juga sekalian Shalat Dhuha dan sebagainya. Jadi kesunahan-kesunahan yang berkaitan dengan waktu bisa dilakukan pada datang haji tidak harus salat sunah mutlak," terangnya.
Kesunahan keempat, bagi jamaah haji saat masuk rumah juga ada doa. Doa yang dibaca meniatkan untuk taubatan nasuha selama di tanah suci. Serta diterima oleh Allah dan dijadikan kehidupannya yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kelima, Gus Zahro menambahkan disunahkan lagi membawa oleh-oleh sebagaimana memang di dalam kitab-kitab turost. Selaras bagian dari tradisi jemaah Indonesia orang haji membawa oleh-oleh memang itu bukan sekadar adat atau kepantasan melainkan juga kesunahan.
"Seperti di Kitab Qulyubi dijelaskan secara shorih jelas diantara yang sangat dianjurkan orang pulang haji untuk mendoakan kepada para zairin (orang yang datang bersilaturahmi)," ujarnya.
Ia mengaku dianjurkan bahkan orang yang datang sekalipun tidak meminta doa, tetap sunnah mendoakan. Sebab, doa orang yang selepas haji dan masuk dalam kategori mabrur kemungkinan besar maqbul.
Kiai yang juga Dosen Pascasarjana Ma'had Ali Lirboyo Kediri juga menambahkan, saat silaturrahmi di kediaman orang sepulang haji. Seyogyanya meminum sajian air zam-zam yang diberikan. Pasalnya, air zam-zam memiliki keberkahan seperti dalam keterangan hadist-hadist Rasulullah.
"Berkahnya Air Zam-zam luar biasa, sebab dalam hadist Rasulullah air zam-zam itu bisa digunakan untuk kebaikan apa saja sesuai dengan niat diminum," tutupnya.