4 Fakta Menarik Aktivis LGBT se-ASEAN yang Gagal Kumpul di Jakarta
- Istimewa
Jakarta, VIVA Jatim – Jagad media sosial dihebohkan dengan beredarnya kabar bahwa aktivis Lesbian, Hay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) se-ASEAN bakal menggelar acara pertemuan besar-besaran di Jakarta pada 17-21 Juli 2023 mendatang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari VIVA, Jumat, 14 Juli 2023, acara tersebut diorganisir oleh ASEAN SOGIE Caucus. Sebuah organisasi yang berada di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2021 silam. Juga bersama Arus Pelangi dan Forum Asia.
Namun belakangan, beredar kabar bahwa acara besar-besaran itu nampaknya batal diselenggarakan karena berbagai hal. Salah satunya karena potensi keamanan dan penolakan dari masyarakat. Berikut ini 4 fakta batalnya pertemuan Aktivis LGBT se-ASEAN di Jakarta.
1. Kepolisian tak Tahu Rencana Acara LGBT
Meski di media sosial telah heboh beredar kabar aktivis LGBT se-ASEAN bakal kumpul di Jakarta, namun pihak kepolisian justru tidak mengetahui rencana tersebut. Hal ini diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Komarudin.
Pihaknya mengaku belum tahu akan adanya rencana kumpul-kumpul aktivis LGBT se-ASEAN di Jakarta. Ia juga belum memonitor rencana tersebut. “Belum tahu,” ujar Komarudin kepada wartawan, Selasa 11 Juli 2023 lalu
2. Tak Ada Tanda-tanda
Polda Metro Jaya menyebut, tidak ada tanda terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas LGBT se-ASEAN yang kabarnya akan dilaksanakan di Jakarta pada 17-21 Juli 2023.
Pasalnya, polisi sudah menelusuri ke sejumlah hotel di Ibu Kota dan hasilnya nihil. Hal itu diungkap Direktur Intelijen dan Keamanan (Dirintelkam) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hirbak Wahyu Setiawan.
“Enggak ada (tanda-tanda). Bahkan kan sudah diklaim enggak jadi kan di Jakarta. Pada waktu informasi itu muncul kita cek enggak ada,” ucapnya kepada wartawan, Rabu 12 Juli 2023.
3. Dapat Ancaman Keamanan
Penyelenggara ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) yang diorganisir oleh ASEAN SOGIE Caucus memutuskan untuk membatalkan penyelenggaraan AAW di Jakarta pada 17-21 Juli 2023.
“Kami merelokasi tempat acara menjadi di luar Indonesia, setelah menerima serangkaian ancaman keamanan dari berbagai pihak,” dikutip VIVA dari keterangan resmi, Rabu, 12 Juli 2023.
Pihak penyelenggara juga membeberkan alasannya, yaitu untuk memastikan keselamatan dan keamanan bagi partisipan dan panitia yang mengikuti acara.
Penyelenggara juga mengaku telah memonitor situasi dengan sangat teliti termasuk gelombang “anti LGBT” di media sosial.
4. Alasan Penyelenggaraan Acara
Pihak penyelenggara menegaskan bahwa acara tersebut adalah dialog dengan kelompok-kelompok yang terpinggirkan, termasuk pihak yang didiskriminasi berdasarkan orientasi seksual, identitas gender, ekspresi gender, dan karakteristik seks mereka (SOGIESC).
“Visi bersama kami tentang kawasan ASEAN yang inklusif didasarkan pada keberadaan ruang aman bagi masyarakat sipil dan pemegang hak untuk belajar tentang lembaga tersebut. Untuk membahas masalah yang penting bagi mereka,” tulisnya.
Penyelenggara menyebut bahwa acara tersebut juga membahas sejumlah isu tentang ancaman terhadap eksistensi kehidupan dan martabat yang merupakan bagian dari kenyataan sehari-hari yang dihadapi oleh kelompok LGBTQIA+.
“Kebencian di dunia maya, serangan langsung terhadap para pembela hak asasi manusia, serta pembalasan terhadap pelaksanaan hak-hak sipil dan politik, merupakan masalah yang kami hadapi dan harus ditangani oleh pemerintah," kata ASEAN SOEGI Caucus.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Fakta-fakta Batalnya Pertemuan Aktivis LGBT se-ASEAN di Jakarta