Pakde Karwo Siapkan Data Primer Tragedi Kanjuruhan

Soekarwo atau Pakde Karwo di Stadion Kanjuruhan.
Sumber :
  • Dokumen Wantimpres Soekarwo

Jatim – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Soekarwo atau Pakde Karwo mengaku tengah menyiapkan data primer Tragedi Kanjuruhan untuk disampaikan kepada Presiden Jokowi. Data-data primer tersebut disiapkan sebagai bahan masukan untuk dijadikan pertimbangan oleh Jokowi dalam menangani tragedi yang memakan korban jiwa lebih dari seratus orang tersebut.

Persebaya Vs Dewa United: Tak Ada Perlakuan Khusus ke Mantan, Optimis 3 Poin

Hal itu disampaikan Pakde Karwo di sela-sela meninjau Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Kamis, 6 Oktober 2022. Stadion Kanjuruhan adalah lokasi terjadinya Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Persebaya Surabaya versus Arema FC pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, lalu. “Diminta atau tidak, kami harus memberikan masukan kepada presiden,”katanya. 

Saat ini, beber mantan Gubernur Jatim dua periode itu, pihaknya terus mengumpulkan data primer terkait tragedi tersebut. Data-data itu dikumpulkan dari tempat kejadian perkara untuk nantinya dijadikan masukan kepada Presiden Jokowi.

Momen Gayeng Jokowi Ajak Anak Yatim Belanja Baju Lebaran di Jakarta

Menurut Pakde Karwo, Tragedi Kanjuruhan merupakan tragedi besar dan menjadi perhatian dunia. Itu sebabnya Presiden Jokowi memerintahkan agar kasus tersebut diusut tuntas, terbuka dan adil. Nah, Wantimpres terpanggil untuk turun tangan karena bagaimana pun masukan Wantimpres diperlukan agar kebijakan Presiden Jokowi terkait itu tepat dan terukur. 

Diketahui, Tragedi Kanjuruhan bermula ketika Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 3-2 dalam laga derby Jatim di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Beberapa saat setelah pertandingan berakhir, sebagian suporter Arema FC turun dari tribun dan masuk ke lapangan, meluapkan kekecewaan dengan mengejar pemain dan tim Persebaya maupun Arema FC.

Pengiriman Bantuan Korban Gempa ke Bawean Alami Kendala, Jokowi Diminta Turun Tangan

Polisi yang berjaga berupaya menghalau dan mengadang massa suporter namun kewalahan. Hingga akhirnya aparat menembakkan gas air mata ke tengah-tengah massa agar pergerakan suporter terpecah dan bubar. Akibatnya, massa kabur dan menumpuk di beberapa titik. Karena menumpuk, banyak yang pingsan dan lemas, lalu terjatuh hingga terinjak-injak. Korban pun berjatuhan.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Pemprov Jatim, total korban peristiwa Tragedi Kanjuruhan sebanyak 574 orang. Rinciannya, 131 orang meninggal dunia, 420 orang luka ringan dan 23 orang luka berat. Dari semua korban, tersisa 66 korban yang masih dirawat di beberapa rumah sakit di Malang.