Sambut 1 Syuro, Tradisi Semaan Al-Qur'an dengan Ratusan Huffadz Digandrungi Warga Trengggalek

Suasana 'Semaan Al-Qur'an' banyak air botol mengharap berkah
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Ayah dua anak ini menambahkan, sedari usai Salat Subuh para hufadz berkumpul di satu titik di Rumah H Mawardi. Kemudian dari masing-masing mushola masjid, itu menjemput hufadz ke masjid mushola masing-masing.

Jarak Penemuan Kepala Diduga Korban Mutilasi di Ngawi Sejauh 121 KM dari TKP

"Teknis membaca dimana mana ada speaker dan soundsystem yang menggema dengan bacaan Al-Qur'an seperti orang punya hajatan. Ini menjadi syiar yang luar biasa," paparnya.

Sementara untuk masyarakat sekitar masjid atau mushola, hampir 80 persen ikut menyimak bacaan Al-Qur'an. Meski tidak istiqamah seluruhnya menyimak, namun tidak pernah sepi dari masyarakat sekitar.

Kepala Diduga Korban Mutilasi Ngawi Ditemukan di Trenggalek

Mujtahid mengaku, biasanya masyarakat di Desa Senden saat 1 Suro lebih memilih untuk berdiam diri rumah, atau tidak kerja berat. Sehingga kesempatan ini digunakan untuk kegiatan semaan Al-Qur'an.

Bagi Masjid dan Musala yang jemaah masyarakat tidak terlalu banyak, warga yang ikut menyimak biasanya di datangi dari luar lingkungan. Serta beberapa mushola didatangi oleh anak-anak dari siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Senden.

Pemuda Tulungagung Curi Sepeda Motor di Trenggalek Berujung Dibui

Usai pembacaan Al-Qur'an khatam pukul 15.00 ditutup dengan Doa Khotmil Qur'an dengan ada Masakan Ayam Lodho atau Ambengan (kenduri, ayam dimasak utuh) di masing-masing masjid dan mushola.

Mujtahid menambahkan, sejak pagi sampai khatam tidak sepi dari berbagai makanan-makanan untuk hufadz dan masyarakat yang menyimak. Ia juga mengaku, sebelum dimulai pembacaan Al-Qur'an, masyatakat berbondong-bondong mengirim nama leluhur untuk dibacakan hadiah Surat Al-Fatihah.

Halaman Selanjutnya
img_title