Mantan Majikan Pencuri Mie Instan di Indomaret Surabaya Bantah Pengakuan Pelaku

Kasus pencurian di Indomaret Gunung Anyar Surabaya
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Sebenarnya bukan Galuh saja yang kadang menyisakan gajian, teman-teman di tempatnya bekerja menurut OS juga sering begitu. Dan hal tersebut wajar karena semua biaya hidup mulai dari kebutuhan air minum, makan, keperluan MCK sampai urusan tempat tinggal karyawan, dirinya yang menanggung.

Jawa Timur Kembali Terima Opini WTP 10 Kali Berturut-turut Sejak 2015

"Disana ada mess, aku dulu usaha kos-kosan. Tapi sekarang sudah tutup, banting setir jadi reseller. Aku suruh tinggal di kosan, per kamar diisi 2 sampai 3 orang, gratis," ujar OS.

Oleh sebab itu, pria kelahiran Rungkut, Kota Surabaya tersebut tidak habis pikir. Kenapa Galuh harus mencuri mi instan dan beberapa minuman kemasan di Indomaret. Padahal semua sudah terpenuhi dari tempatnya bekerja. Apalagi alasannya karena kelaparan.

Kaesang Pangarep Safari Politik ke Tulungagung, Bahas Sinergi dan Potensi Ikan Patin

"Jadi semua pengakuan dia (Galuh) itu tidak benar, jelas tidak benar," tutup dia.

Diberitakan sebelumnya, kasus pencurian mi instan dan makanan ringan di Indomaret Surabaya jadi perbincangan netizen. Pelakunya atas nama Galuh Firmansyah (26), ia disebut-sebut terpaksa mencuri karena kelaparan.

Hampir 100 Tahun, Nenek Akiyat Jadi Jamaah Haji Tertua Asal Lamongan

Kabar itu pertama kali diunggah oleh akun Twitter @mazzini_gsp. Dalam unggahannya, pemilik akun menyampaikan bila Galuh nekat mencuri lantaran lapar karena belum gajian dan tak memiliki uang.

Galuh kemudian dipolisikan oleh pihak Indomaret. Namun saat perkara di tangan jaksa, proses hukum yang menjeratnya berujung restorative justice. Galuh akhirnya dibebaskan tanpa syarat. Dan saat ini bekerja sebagai pelayan rumah makan di bilangan Surabaya.

Halaman Selanjutnya
img_title