Miris, Baru 100 Ton dari 200 Ton Sampah Terangkut ke TPA Segawe Tulungagung

Sampah di perbatasan Tulungagung-Trenggalek.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Tulungagung, VIVA Jatim – Sampah masih menjadi problem di beberapa daerah perkotaan. Jumlah sampah yang ada di Kabupaten Tulungagung per hari ada kurang lebih 200 ton. Baru 100 ton sampah yang terangkut oleh armada pengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe.

Hari Jadi ke-819, Pj Bupati Tulungagung: Lokomotif Ekonomi Sosial Budaya Selatan Jatim

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limba B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Yudha Yanuar Hadi membenarkan hal tersebut. Untuk sementara, petugas mampu mengangkut di angka 100 ton per hari.

"Jumlah tersebut diangkut ke TPA Segawe, sisanya ada yang di (buang, dibakar) di joglangan, di depan rumah dan lain-lain," ungkap Yudha Yanuar Hadi, Rabu, 9 Agustus 2023.

Siti Salamah Berdayakan Pemulung dengan Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi

Yudha mengaku, sesuai dengan target pada kebijakan strategi nasional dalam pengelolaan sampah. Target pengurangan sampah 30 persen dari jumlah sampah secara keseluruhan. 

Untuk itu, DLh Tulungagung baru melaunching 'Get Splash' Gerakan Tulungagung Sedekah dan Peduli Sampah. Melalui sedekah sampah, pihainya ingin menekan jumlah sampai diangka sekitar 5 persen sampah untuk di wilayah perkotaan. 

Mengenal Buku ‘Zero Waste ala Si Besut’; Produk KBA Kaliwungu Jombang tentang Kelola Sampah

"Total 5 persen dari jumlah satu Tulungagung itu banyak. Kalau hitungannya 1 orang menghasilkan 0,5 sampah, hampir di 200 ton per hari," bebernya.

Selain program tersebut, Yudha mengaku sudah berjalan budidaya magot untuk kompos. Kemudian juga bank sampah yang tersebar se-Kabupaten Tulungagung sebanyak 20 titik.

"Agen-agen Bank Sampah kami lokasinya di Kecamatan Sendang, Gondang dan Kauman. Apalagi ada Event Agustusan, kita ingin jemput bola biar tampil kesana, agar semakin tahu program ini gerakan sedekah dan peduli sampah," jelasnya.

Sementara, Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Kabupaten Tulungagung, Narsi Nero mengungkapkan apresiasinya atas langkah pengelolaan sampah oleh DLH Tulungagung. Akan tetapi harus ditekankan bahwa program 'Get Splash' bukan hanya acara seremonial belaka.

Lantaran, jika dinas terkait sudah tidak menjabat, maka program tersebut biasanya ikut lenyap. Oleh sebab itu, perlunya menggandeng semua pihak untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di Tulungagung.

"Yang penting tujuan actionnya jelas, apalagi TPA Segawe sudah overload. TPA yang baru digadang-gadang di Kalidawir sampai saat ini belum menemui titik terang. Program ini jangan hanya seremonial belaka untuk menuju Zero Sampah," ungkap Karsi Nero.

Menurutnya, pengelolaan sampah yang telah di launching akan memberdayakan masyarakat di beberapa titik. Mulai di toko, perkantoran dan tempat umum diberikan drop box wilayah masing masing.