Anggaran Pendidikan di KUA PPAS Jatim 24 Persen, Seragam Gratis Tak Tersentuh

Pembahasanan dalam KUA-PPAS APBD Tahun 2024
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Pembahasanan dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas – Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Timur Tahun 2024 sudah dimulai. Namun demikian pembahasan tersebut masih belum menyentuh kepada soal seragam gratis untuk para siswa SMA/SMK sederajat. 

Hadapi Kejuaran Dunia MMA 2024, Atlet Muda Indonesia Disiapkan Sejak Dini

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Adhy Karyono mengaku belum berani menyampaikan, takutnya nanti timbul masalah lagi. Sebab, beberapa waktu lalu, soal seragam di Jatim sudah mengalami problem karena adanya jual beli yang susah dijangkau orang tua siswa. 

“Kita lihat perkembangan di lapangan terhadap persoalan yang kemarin, masyarakat inginnya seperti apa. Kami ingin tidak ada kelihatan sekolah memiliki unsur ke arah sana,” katanya, Senin 14 Agustus 2023 malam. 

Pj Gubernur Adhy Karyono: Jawa Timur Rumah Nyaman bagi Semua Etnis dan Agama

Adhy menjelaskan KUA PPAS menetapkan plafon pendapatan, belanja dan prioritas program. Untuk pendidikan pada level 24 persen, kesehatan 15 persen. “Kalau semua sudah terpenuhi baru dukungan yang lainnya,” katanya, 

Adhy menambahkan dalam KUA PPAS ini lebih ditekankan kepada pengurangan kemiskinan ekstrem, stunting, peningkatan pemberdayaan masyarakat dan investasi. “Kita mengalokasikan semua biaya yang sifatnya menjadi beban,” ungkapnya. 

Tampang Melas 2 Tersangka Pemerkosa Gadis ABG di Bawean Gresik

Disisi lain, Wakil ketua DPRD Jatim Anwar Sadad mengatakan bahwa secara umum KUA PPAS APBD tahun 2024 cukup menggembirakan. Untuk pendidikan saja berada diangka 24 persen, dan sudah diatas ketentuan Undang-undang yang mengamanatkan minimal pengalokasian anggaran sebesar 20 persen. 

“Begitu juga soal kesehatan dianggarkan sekitar 18 persen atau jauh melebihi ketentuan konstitusi 10 persen. Lalu bidang infrastruktur sekitar 7 persen, kemudian bidang sosial dan ekonomi  pada kisaran 5-6 persen,” katanya. 

Halaman Selanjutnya
img_title