Belum Ada Guru Hingga Modin Jadi Persoalan Penghayat Kepercayaan di Tulungagung

Penghayat kepercayaan di Kabupaten Tulungagung
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim –Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Himpunan Penghayat Kepercayaan (HPK) Tulungagung resmi dilantik untuk kepengurusan 2023-2028. Persoalan yang hingga kini dihadapi adalah belum ada guru penghayat di sekolah-sekolah hingga modin di daerah-daerah.

Komitmen GISLI Tulungagung Bantu Program Pemerintah Jadi Poros Maritim Dunia

Ketua Dewan Pimpinan Himpunan Penghayat Kepercayaan Tulungagung, Rindu Rikat menuturkan Penganut Penghayat zaman lalu selalu diisi orang sepuh-sepuh. Lantaran, penghayat identik dengan orang sepuh sehingga butuh kaderisasi bagi generasi penerus.

"Problem yang kita hadapi belum mempunyai wadah seperti pendidikan jadi anak-anak kita belum bisa untuk belajar sesuai dengan ajaran kita penghayat," ujar Rindu Rikat usai Pelantikan Himpunan Penghayat Tulungagung, Senin, 21 Agustus 2023.

Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung

Perempuan yang juga Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan berbicara  paguyuban penghayat yang paling banyak adalah Jowo Dipo. Jowo Dipo yang merajai kebetulan ketua umum saat pelantikan hari ini juga hadir serta masih banyak lagi kecil-kecil yang belum terdaftar.

"Mbah Gito kalau Jawa Dipo merajai atau yang lain-lainnya ya ada tetapi tidak sebanyak Jowo Dipo kapribaden juga banyak perjalanan juga banyak tapi yang kecil-kecil juga ada yang belum terdaftar," jelasnya.

Bayi Kembar Siam di Tulungaung Tercover BPJS, dari Sebelum hingga Usai Operasi

"Harapan kita, penghayat itu maaf jangan dianak tirikan oleh pemerintah. Karena bagaimanapun juga meskipun minoritas tetapi diakui oleh pemerintah pusat," sambungnya.

Pihaknya menerangkan, secara keseluruhan dahulu sekali beberapa tahun sebenarnya ada 150 ribu. Tetapi kebetulan tidak nampak ke permukaan secara terang-terangan.

Halaman Selanjutnya
img_title