Koalisi Prabowo Ganti Nama Tanpa Libatkan PKB, Pengamat: Aneh Bin Ajaib
- A Toriq A/Viva Jatim
Kekuatan PKB, masih kata Surokim, tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebab, sebagai partai yang lahir dari Nahdlatul Ulama (NU) PKB mempunyai ceruk massa yang jelas dan kuat, yakni kaum Nahdliyin. Terbukti dengan suara di Jatim yang dimenangkan PKB.
"Apalagi PKB juga punya power simbolik untuk ceruk pemilih Naddliyin," tuturnya.
Lebih lanjut, sebetulnya nama Koalisi Indonesia Maju sudah baik karena dapat menggaet loyalitas pendukung Presiden Jokowi. Namun kebaikan itu sedikit tercedera dengan ketidak terlibatannya Gus Imin dalam pembentukan.
"Saya pikir perubahan nama itu untuk mendapat tuah lebih banyak dari Jokowi effect. Apalagi anggota koalisi IM juga adalah pasukan kabinet Pak Jokowi. Jadi lebih banyak untuk identifikasi dan penguat, serta lebih mudah untuk positioning," pungkasnya.
Seperti diketahui, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diinsiasi PKB dan Gerindra kini berganti nama KIM setelah PAN dan Golkar deklarasi mendukung Prabowo sebagai capres 2024. Namun pergantian nama koalisi itu tanpa persetujuan Gus Imin terlebih dahulu.
"Ya, saya baru dikasih tahu tadi sama Pak Prabowo bahwa koalisinya tadi Koalisi Indonesia Maju," kata Gus Imin usai acara HUT ke-25 PAN.
Gus Imin mengaku belum dapat memastikan nasib KKIR saat ini usai Prabowo memberi nama Koalisi Indonesia Maju. Dia mengaku akan melaporkan hal itu terlebih dahulu ke internal partai.