Usai Deklarasi Anies-Cak Imin, ARCI: Gerindra Malah Geser PKB di Jatim

Hasil survei ARCI soal elektabilitas partai politik di Jatim.
Sumber :
  • Dok ARCI

Surabaya, VIVA Jatim – Hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) menyebutkan bahwa elektabilitas Partai Gerindra di Jawa Timur (Jatim) malah menggeser posisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setelah deklarasi bakal capres-cawapres Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar atau Anies-Cak Imin (Amin). Gerindra ketiban peralihan suara dari kalangan NU (Nahdliyin).

Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Jadi Role Model Siapkan Generasi Lebih Baik

Hasil survei tersebut disampaikan Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, di Surabaya, Kamis, 21 September 2023. Dia menjelaskan, survei dilakukan pada 5-15 September 2023 dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden, yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota Jatim. 

Survei ARCI memiliki margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Berdasarkan hasil survei itu, elektabilitas PDIP masih berada di posisi puncak dengan angka 18,3 persen. “Yang mengejutkan Gerindra menggeser PKB di peringkat kedua,” kata Baihaki.

Survei Pilgub Jatim: Emil Dardak Jadi Faktor Elektabilitas Khofifah-Emil Melesat di Mataraman

Elektabilitas Gerindra, lanjut dia, berada di angka 15,1 persen, menggeser PKB yang kini berada di posisi ketiga dengan angka 14,5 persen. Sementara Golkar membayangi PKB di peringkat keempat dengan elektabilitas 14,3 persen. Adapun Demokrat berada di posisi kelima dengan elektabilitas 10,2 persen.

Baihaki memaparkan, kenaikan elektabilitas Gerindra mengikuti tren kenaikan elektabilitas bakal capres Prabowo Subianto di Jatim, yang juga unggul dibandingkan Ganjar dan Anies-Cak Imin, setelah deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya beberapa pekan lalu. 

Keseruan Ratusan Warga Nobar Indonesia vs Arab Saudi di Halaman DPRD Gresik

Dia menuturkan, kenaikan elektabilitas Gerindra karena banyaknya peralihan suara dari pemilih kalangan NU atau Nahdliyin yang sebelumnya memilih PKB. Itu tak lepas dari kedekatan banyak elit Gerindra dengan tokoh dan ulama NU, baik secara kultural mapun struktural. 

“Posisi ini membuat Gerindra berpotensi mendapat suara dari voters kalangan Nahdliyin di Pileg 2024," ujar Baihaki.

Halaman Selanjutnya
img_title