Sejahterakan Petani, Erick Tohir Fokus Kuatkan Satu Data Beras Nasional

Menteri BUMN, Erick Thohir
Sumber :
  • Viva

Surabaya, VIVA Jatim –Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan peninjauan operasi pasar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur. 

Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23, Begini Komentar Erick Thohir

Erick menjelaskan, kebijakan impor beras harus melihat produksi dalam negeri. Menurutnya,  program impor tidak bisa berjalan sendiri dengan mengabaikan produksi dalam negeri. Ia menilai hal ini acapkali menimbulkan area abu-abu yang dimanfaatkan oknum yang ingin mencari keuntungan sesaat.

"Jadi saya terus mendorong impor dan produksi harus satu data, tidak boleh beda data, kasian rakyat, kasian petani, kalau 'pemainnya' begitu-begitu saja selalu cari uang cepat, nah ini harus diberantas. Sudah waktunya kita berantas mereka," ucap Erick dalam rilis yang diterima Viva Jatim, Kamis 5 Oktober 2023.

Erick Thohir Unggah Foto Bersama Kiper Inter Milan Keturunan Indonesia Jadi Sorotan Publik

Sejalan dengan hal itu, Guru Besar IPB, Prof. Dr. Dwi Andreas Santosa juga sependapat mengenai satu data ketika pemerintah hendak mengambil keputusan mengenai impor beras. Diakui Ketua Umum AB2TI (Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia), selama ini dalam melakukan impor beras, pemerintah memiliki pertimbangan tertentu. 

Namun, kerap kali ketika kebijakan impor yang dibuat pemerintah salah baik itu waktu maupun jumlah. Andreas menilai keputusan impor beras harusnya diputuskan di bulan Agustus setelah tau perkiraan produksi beras.

Shin Tae Yong tak Menyangka Timnas Indonesia U-23 bisa Berangkat ke Dubai untuk Pemusatan Latihan

“Pemerintah seharusnya memiliki data stok beras nasional selama 3 bulan. Data beras nasional terdiri dari produksi, stok yang dimiliki pemerintah di Bulog, stok beras yang dimiliki petani, konsumen, penggilingan dan pedagang. Jika pemerintah memiliki data yang presisi mengenai stok beras nasional, diharapkan pemerintah memiliki perencanaan yang baik dalam melakukan impor beras. Tata kelola impor beras harus diperbaiki sehingga tak merugikan petani,”terang Andreas.

Berdasarkan data yang dimiliki Andreas menyebutkan harga beras dari Juni 2022 hingga September 2023 terus mengalami peningkatan. Rata-rata dari periode tersebut kenaikannya sudah mencapai 19,6%. 

Halaman Selanjutnya
img_title