1.188 TPS Dinilai Sangat Rawan, Polda Jatim Siap Kerahkan 275 Ribu Personel

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Toni Hermanto
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Menurut Irjen Pol Toni Hermanto, ada beberapa hal yang perlu diantisipasi pada tahun ini, di antaranya konflik rekam jejak digital dikeluarkan untuk kepentingan kelompok. Negative campaign, memviralkan rekam jejak untuk pembunuhan karakter, konflik perguruan silat yang rawan ditunggangi dan juga konflik buruh.

Kawal Aksi May Day di Surabaya, Polda Jatim Terjunkan 1.758 Personel

Berbagai tantangan tersebut diharapkan tidak memperlemah upaya dalam penyelenggaraan pemilu. Oleh karenanya perlu disiapkan yang matang, terencana dan pasti terukur dengan baik.

Di daerah lain pelaksanaan tahapan pemilu serentak di tahun 2024 termasuk di Jawa timur. Tentunya memiliki berbagai macam kerawanan seperti di wilayah Jatim yang sangat luas dengan kondisi geografis yang beragam, sehingga tentunya akan mempersulit pendistribusian logistik pemilu.

3.500 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Aksi Buruh 1 Mei di Surabaya

"Dari segi keamanan berdasarkan penilaian bagan IPKP Polri periode ketiga di Jatim saat ini masuk kategori rawan dengan skor 65,16 persen. Persentase ini merupakan angka penurunan dibandingkan periode kedua sebelumnya yakni kategori sangat rawan sebelum ditahap ketiga skor sebelumnya 81,14 persen," tambahnya.

Indeks kerawanan potensi konflik yang ada di akhir tahun lalu sebanyak 268 dengan identifikasi berbagai klaster potensi konflik dan saat ini hanya tersisa 4 (empat).

Dana Hibah Pilkada Mojokerto Capai 82 Miliar, Lebih Banyak untuk Honor Badan Adhoc

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Dir Intelkam Polda Jatim, Pak Karoops dan semua jajaran TNI, jajaran Kepolisian elemen masyarakat, stakeholder semua," ucap Kapolda Jatim.

Sementara Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, menambahkan, dari Kodam V Brawijaya sangat siap untuk mendukung pelaksanaan pengamanan pemilu, dan mensuport KPUD mengantar logistik dan Bawaslu.

Halaman Selanjutnya
img_title