Pemprov Jatim 5 Tahun Berturut-turut Raih Penghargaan Pembina Proklim Terbaik
- Pemprov Jatim
Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah optimistis jika masyarakat Jatim telah berpartisipasi aktif dan ikut langsung untuk mewujudkan proklim maka dampak perubahan iklim dan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) bisa diminimalisir.
Dicontohkannya, setiap individu dapat berkontribusi dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, tidak membuang sampah di sembarang tempat, membatasi penggunaan kendaraan bermotor, menggunakan sarana transportasi umum, hemat listrik dan air, serta menanam pohon.
“Meski sangat kecil, gerakan untuk mengurangi dampak perubahan iklim bisa memberikan efek positif untuk masa depan,” ujarnya.
Selain Pemprov Jatim, juga ada 5 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan 3 Pemerintah Kota (Pemkot) dari Jawa Timur yang menerima Penghargaan Pembina Proklim terbaik tingkat kabupaten dan tingkat kota secara nasional.
Antara lain, Pemkot Surabaya sebanyak 11 lokasi, Pemkot Madiun sebanyak 8 lokasi, Pemkot Blitar sebanyak 12 lokasi, Pemkab Blitar sebanyak 6 lokasi, Pemkab Gresik sebanyak 22 lokasi, Pemkab Lamongan sebanyak 8 lokasi, Pemkab Lumajang sebanyak 11 lokasi dan Pemkab Trenggalek sebanyak 14 lokasi.
“Harapannya ke 8 Kabupaten/Kota tersebut bisa menjadi referensi pembinaan proklim di kabupaten/kota lainnya,” ungkap Gubernur Khofifah.
Kendati sudah mendapatkan penghargaan, Gubernur Khofifah menekankan pembinaan proklim harus berkelanjutan, diikuti dengan dukungan regulasi pengembangan proklim, konsistensi pembinaan proklim, alokasi anggaran untuk pengembangan proklim dan pembangunan jaringan kolaborasi yang baik.