Kasus Dugaan Malapraktik di RS Gatoel Mojokerto Berakhir Damai
- VIVA Jatim/M Lutfi Hermansyah
"Kami dari pihak rumah sakit sesuai dengan visi-misi kami bahwa kami akan selalu meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Kami terimakasih untuk setiap saran dan kritik untuk perbaikan mutu layanan rumah sakit," pungkas Wahjoe Harijanto.
Sebelumnya diberitakan, Hery Santoso melaporkan oknum dokter RS Gatoel ke Polres Mojokerto pada Senin, 25 September 2023. Ia membuat laporan lantaran oknum diduga melalukan malapraktik hingga menyebabkan istrinya mengalami alergi gatal-gatal di sekujur tubuh, wajah bengkak dan sesak napas. Itu setelah sang istri disuntik pereda nyeri jenis santagesik.
Kasus ini berawal ketika Heni menderita mual dan muntah sehingga datang ke IGD RS Gatoel pada Minggu, 24 September 2023 lalu sekitar pukul 08.30 WIB. Ketika itu, ia meminta disuntik obat pereda mual dan muntah, serta Vitamin C. Sebab biasanya, Heni sembuh setelah mendapatkan suntikan obat tersebut.
Ternyata, saat itu Heni juga disuntik pereda nyeri santagesik oleh dokter IGD RS Gatoel. Seketika perempuan warga Kelurahan Meri, Kranggan, Kota Mojokerto itu mengalami reaksi alergi gatal-gatal di sekujur tubuh, wajah bengkak, jantung berdebar dan sesak napas.
Heni pun memprotes keputusan dokter memberikan pereda nyeri santagesik tanpa lebih dulu menanyakan riwayat alerginya. Sebab selama ini dirinya alergi dengan santagesik. Selanjutnya ia disuntik obat antialergi sehingga gatal-gatal, wajah bengkak, jantung berdebar dan sesak napas yang ia alami reda.
Namun, belakangan diketahui Heni juga tidak memberitahu jika memiliki alergi terhadap obat tertentu.
Mendapati hal itu, pihak RS Gatoel langsung memberikan suntikan obat anti alergi. Kemudian berangsur angsur membaik dan dibawa pulang.