Bambang Haryo Kritik Kenaikan Cukai Rokok, Bilang Ganggu Ekonomi Masyarakat

Bambang Haryo Soekartono
Sumber :
  • Dokumen Bambang Haryo Soekartono

“Karena sekitar 30 persen dari total UMKM yang berjumlah 64,2 juta sangat tergantung kepada konsumennya yang merokok. Misalnya, warteg, warkop, diskotek, cafe-café, dan lain-lain, mereka akan tergerus kehidupannya karena konsumennya yang perokok itu akan menurun tajam,” tandas mantan Ketua Komtap Utilitas Umum Bidang Infrastruktur KADIN Pusat itu.

Anggota DPR RI Tak Lagi Dapat Rumah Dinas, Tapi Dianggarkan Tunjangan Perumahan

Belum lagi soal nasib buruh pabrik rokok di Indonesia yang jumlahnya sekitar 5,9 juta dan petani tembakau yang berjumlah sekitar 600 ribu, terancam kehilangan pekerjaan dan ekonomi mereka akan hancur.

Anggota Bidang Pengembangan Usaha dan Inovasi DPN HKTI itu meyakini Presiden Jokowi akan membatalkan kebijakan kenaikan cukai rokok, seperti yang pernah terjadi pada tahun 2018 di Rapat Paripurna DPR-RI di hadapan Menteri Keuangan RI. 

Peneliti BRIN Beberkan PP Nomor 28 Tahun 2024 dan Deretan Dampaknya bagi Petani Tembakau

“Saat itu saya sebagai anggota DPR-RI menolak keras kenaikan cukai rokok dan minta untuk dibatalkan. Alhamdulillah, tiga hari kemudian Presiden Jokowi membatalkan kenaikan cukai rokok yang akan membebani masyarakat pada waktu itu,” kata BHS.

“Kita harus melindungi ekonomi Indonesia secara komprehensif, jangan hanya memikirkan sub sektor saja. Pikirlah untuk keberhasilan dan kepentingan bangsa Indonesia secara luas,” imbuh BHS.

Paguyuban Warkop Surabaya Tolak PP 28/2024 dan Rancangan Permenkes tentang Pengaturan IHT