Limbah PG Mojopanggung Rendam Pemukiman Warga, Aktivis Lingkungan: Pasang CCTV
- VIVA Jatim/Madchan Jazuli
Jatim – Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Mangkubumi meminta agar Pabrik Gula (PG) Mojopanggung rutin memantau lokasi pembuangan limbah pabriknya. Begitu juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung. Tidak hanya tiga bulan sekali.
"Dalam naskah (laporan) di Dinas Lingkungan Hidup, secara berkala hanya 3 bulan sekali melakukan pengecekan limbah," ujar Juru Bicara PPLH Mangkubumi, Munif Rodaim kepada VIVA Jatim, Jumat 28 Oktober 2022.
Dalam beberapa hari terakhir, warga di Dusun Krajan, Desa Sidorejo, Tulungagung, resah. Pasalnya, rumah dan lahan sekitar tergenang banjir limbah PG Mojopanggung. Bahkan tanaman mengering dan hewan banyak mati. Setidaknya 50 kepala keluarga di Desa Sidorejo yang terdampak.
Menurut Munif, PG Mojopanggung seharusnya memasang CCTV di lokasi pembuangan limbah, sehingga perusahaan maupun DLH Tulungagung secara berkala bisa memantau dan dengan mudah mengetahui kapasitas dan ambang batas limbah masih aman atau tidak.
Hal paling penting, kata Munif, PG Mojopanggung harus memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sesuai standar. Jika terjadi banjir bercampur limbah dan sudah bisa menampung lagi, pihak perusahaan bisa menambah kapasitas IPAL.
Sebelumnya, pihak PG Mojopanggung berjanji akan mengecek lokasi dan penyumbatan-penyumbatan. “Kita tetap kolaborasi dengan wilayah desa termasuk lingkungan RT RW untuk mengatasi dampak bencana ini," kata Humas PG Mojopanggung, Azis Rahman.