Begini Cara Memikat Hati Swing Voters di Pilpres 2024 Menurut Pengamat Politik

Peneliti Senior SSC Surokim Abdussalam
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Swing voters merupakan istilah untuk para pemilih rasional yang sesekali berubah dalam menentukan pilihan. Mereka cenderung berpihak kepada calon yang sesuai dengan ide atau gagasan tertentu.

Respons Prabowo soal Dirinya Diminta Nyapres Lagi 2029: Malu Kalau Tak Berhasil!

Dinamika swing voters ini menjadi fenomena setiap kali ada pemilihan, tentunya bergantung kepada kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Menurut pengamat politik asal Madura, Surokim Abdussalam, statistik Swing voters selalu berubah-ubah, namun setelah diidentifikasi berada di angka 11 sampai 15 persen hingga tiba waktu pemilihan. 

Lika-liku Aturan Ambang Batas Capres: Berkali-kali Digugat dan Ditolak, Lalu Dikabulkan

"Biasanya dalam pemilu di Indonesia kisarannya antara 11-15 persen hingga h-3 pelaksanaan pemilu," kata Surokim saat dikonfirmasi, Senin 25 Desember 2023.

Secara teori, kata Surokim, persentase swing voters cenderung menurun seiring mendekatnya pencoblosan. Sebab lazimya segmen tersebut sudah mempunyai referensi siapa calon nantinya yang akan dipilih.

Kata Pengamat soal Tekad Khofifah-Emil Wujudkan Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara

"Secara teori kian mendekati pelaksanaan pemilu, angka itu seharusnya kian menurun. Karena pemilih biasanya kan menunggu dan seharusnya sudah punya preferensi terkait kandidat yang ia ragu sebelumnya menjadi yakin," tuturnya.

Hal yang bisa dilakukan seorang kandidat, lanjutnya, yakni mengkampanyekan program-program menarik yang strategis dan menjawab problem mendasar, program yang pro terhadap penyelesaian masalah utama masyarakat. Sebab, swing voters selalu mengidealkan terobosan dari masalah mendasar tentunya dengan penangganan yang lebih progresif.

Halaman Selanjutnya
img_title