Kisah Bripka Chandri, Polwan Mojokerto yang kerap ungkap Kejahatan Lewat Aksi Penyamaran
- Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah
"Saya pakai jaket, mereka tidak mengira kalau saya polwan. Kebanyakan pelaku lebih percaya dengan perempuan," terang Chandri.
Tak hanya itu, ketika masih berdinas di Sat Resnarkoba ia juga menjadi garda terdepan membongkar produksi kosmetik ilegal di Surodinawan dan Kranggan, Kota Mojokerto. Kala itu, menyamar sebagai pembeli kosmetik pada awalnya. Begitu penyedia kosmetik ilegal percaya, ia berpura-pura order dengan jumlah yang banyak dan datang ke tempat produksi.
Ibu dua anak ini begitu lihai meyakinkan pelaku kejahatan. Sehingga tak pernah gagal menjalankan tugasnya.
Ia mengungkapkan, kemampuan undercover buy tersebut ia pelajari dari para seniornya saat operasi. Dari pengalaman dan kejeliannya, ia juga pernah mengungkap pengedar sabu yang disembunyikan di dalam kemaluan.
Ia menyebut, selain pengalaman, kunci penting dalam pengungkapan adalah membaca gestur, gaya bicara, serta mimik wajah.
“Orang kalau punya salah kan kelihatannya beda. (Membaca gerak-gerik) memang sudah kebiasaan dan tergantung pengalaman,” tandas Bripka Chandri.
Loyalitas dan dedikasi Bripka Chandri terhadap satuannya tak perlu dipertanyakan. Meski begitu, ia tak pernah melupakan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu. Disaat harus bertugas malam hari, ia berbagi peran dengan suaminya untuk menjaga kedua anaknya. Suaminya juga anggota polisi yang berdinas di Polres Mojokerto.