Mengenal Batik Ulur Wiji, Brand Lokal Mojokerto yang Go Internasional

Pembatik Ulur Wiji di Desa Pandan Krajan, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto
Sumber :
  • VIVA Jatim/M Luthfi Hermansyah

 

CEO Ulur Wiji, Nesta Rofika menunjukkan pakaian batik Ulur Wiji

CEO Ulur Wiji, Nesta Rofika menunjukkan pakaian batik Ulur Wiji

Photo :
  • VIVA Jatim/M Luthfi Hermansyah

 

 

Motif batik Ulur Wij ini mengambil corak tanaman dan kegiatan masyarakat desa. Di antaranya, motif angon, tandur, dan galaksi. Terbaru, Nasta memproduksi batik dengan tema cerita rakyat bawang merah bawang putih. Warna yang digunakan pada batik ulur wiji cenderung terang, seperti merah, kuning, hijau, biru, putih, dan oranye. 

Batik Ulur Wiji dibuat dengan teknik yang cukup tradisional. Bahkan diproduksi menggunakan pewarnaan alami. Bahan alam yang digunakan ada dari kayu jolawe untuk menghasilkan warna kuning, katu tegeran untuk warna kuning cerah (ngejreng), kayu mahoni untuk warna merah dan campuran hitam dan bahan lainnya. 

Meski bahan-bahan pewarna tersebut tak asing lagi, alumnus Teknik Lingkungan ITS ini riset lebih dulu untuk menghasilkan warna yang serasi.