Mengenal Batik Ulur Wiji, Brand Lokal Mojokerto yang Go Internasional

Pembatik Ulur Wiji di Desa Pandan Krajan, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto
Sumber :
  • VIVA Jatim/M Luthfi Hermansyah

Sejauh ini, lanjut Nesta, batik Ulur Wiji tak hanya merambah pasar nasional, melainkan bahkan telah melanglang buana ke mancanegara. Seperti Kanada, Paris, Jepang, Hongkong, Malaysia, Singapura, dan Australia. 

Nesta mengatakan, pasar luar negeri lebih suka membeli batik Ulur Wiji dengan warna-warna cerah. Berbeda halnya dengan orang Jawa yang cenderung menyukai warna batik gelap. Kini, omzetnya dalam sebulan tidak kurang dari Rp 50-60 juta. 

“Kanada, satu dan dua bulan sekali kirim berupa kain 1 sampai 5 lusin. Kalau ke Paris untuk sovenir nikahan dibuat bandana. Bulan Agustus (2024) nanti ke Australia untuk ikut Australia award,” pungkasnya.