Bukan Jurnalis, Oknum YouTuber Pemukul Aremania Minta Maaf
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Sebelumnya, Ketua LOC Persik Kediri Abriadi Muhara mengungkapkan bahwa beberapa suporter Aremania diamankan karena melanggar kesepakatan. Sejatinya, suporter Singo Edan dilarang hadir menonton pertandingan Arema FC vs Persik Kediri di Stadion Brawijaya dengan alasan menjaga kondusivitas Kediri.
Sebelum pertandingan dimulai, Abriadi mengatakan sebagian jurnalis dan YouTuber mendapatkan rompi khusus untuk mengambil gambar dan meliput. Namun, rompi tersebut diberikan kepada jurnalis dan YouTuber yang sudah mendaftar sebelumnya. Nah, BAS termasuk yang tidak berhak untuk mendapatkan rompi pink tersebut.
"Ini pembelajaran untuk panpel kedepannya. Semoga dengan kejadian ini lebih selektif lagi untuk pembagian rompi," katanya.
Aksi pemukulan yang belakangan diketahui BAS saat laga antara Arema FC melawan Persik Kediri ramai di media sosial. Peristiwa itu terjadi ketika ada suporter Arema ketahuan berada di dalam stadion, sehingga diamankan petugas kepolisian dan TNI karena menyalahi kesepakatan. Nah, saat diamankan petugas itulah ada oknum yang berompi pink memukul Aremania tersebut.
Video pemukulan itu langsung memantik reaksi, terutama dari Aremania. Banyak pihak mengutuk aksi arogan tersebut. Cuma, jurnalis dan awak media ikut terciprat gara-gara BAS mengenakan rompi pink. Reaksi itu di antaranya datang dari dedengkot Curva Sud Arema, Iwan. Ia pun meminta pihak terkait mengusut aksi pemukulan tersebut.