Panpel Lalai! Pintu Stadion Terkunci saat Dibombardir Gas Air Mata

- Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI), Erwin Tobing ungkap penyebab beberapa pintu Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang terkunci saat tragedi maut yang menewaskan ratusan orang terjadi pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 lalu.
Persoalan ini dibeber Erwin saat menggelar konferensi pers di Malang. Penyebab pintu stadion terkunci, karena kelalaian panitia pelaksana (Panpel) dan penjaga stadion, sehingga megakibatkan ratusan nyawa melayang saat menghindari gas air mata.
Hal ini diketahui saat Komdis PSSI itu mengkonfirmasi Panpel Abdul Haris soal siapa yang membawa kunci pintu stadion, dan dijawab bahwa kunci tersebut dibawa security saat pertandingan.
“Saya tanya kepada pengelola gedung yaitu saudara Aris. Pak dalam setiap event kita akan berikan panitia kuncinya. Siapa panitianya? Saudara Abdul Haris," ungkap Erwin mengulang dialognya dengan Aris, Selasa kemarin, 4 Oktober 2022.
Kemudian Erwin menanyakan ke penjaga stadion, yang mengaku sudah membukanya tapi ternyata tidak terbuka. “Ini sebuah kelalaian!” tegasnya.
Baca juga: Doa Surabaya untuk Tragedi Kanjuruhan, Eri Cahyadi: Kita Semua Saudara
Dan atas kelalain itulah, yang diduga menjadi penyebab menumpuknya ribuan suporter Aremania di satu gate (pintu) saat dibombardir gas air mata oleh polisi.
Bagaimana tidak! Saat puluhan suporter yang berlari menyelamatkan diri belum bisa keluar ketika sudah berada di depan pintu, ditambah suporter lain yang berlari menyelamatkan diri dari atas tribun.