How and Why Outsourcing, Buku Rujukan Penting soal Tenaga Kontrak
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Tenaga kerja kontrak atau outsourcing sampai kini masih jadi polemik. Tidak hanya bagi penerima kerja, tapi juga pemberi kerja. Bagi pemberi kerja, outsourcing sebetulnya jadi solusi perusahaan agar bisa tumbuh.
Pertanyaannya, mengapa itu terjadi dan apa yang harus dilakukan menghadapi persoalan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terurai di buku How and Why Outsourcing: Pelaksanaan Outsourcing sebagai Solusi untuk Pertumbuhan Bisnis karya DJ Darmawan Ardi Priyonggo.
Buku ini menyajikan contoh kasus sekaligus pemecahannya. Buku setebal 200 halaman ini mengulas dari beberapa sisi, mulai outsourcing pilihan tepat atau tidak, praktik penyimpangan outsourcing hingga adanya persepsi yang kurang tepat terkait alih daya.
"Dalam buku ini saya juga mengulas cara memilih perusahaan Outsourcing yang tepat. jadi buku ini bisa menjadi petunjuk bagi user menemukan partner terbaik. Petunjuk ini penting karena memilih perusahaan Outsourcing sama halnya memilih sekutu atau tim pakar yang siap membantu kapan pun dibutuhkan," ungkap Denny, sapaan Darmawan.
Dia berharap, bukunya menjadi salah satu acuan dalam pengelolaan bisnis alih daya menjadikan lebih baik dimata masyarakat maupun pengguna jasa.
Denny menyebut, outsourcing itu keputusan strategis. Sebaiknya memang diputuskan oleh “C” level. Namun praktiknya banyak yang tidak melakukan ini.
Dia juga menjelaskan, keputusan pelaksanaan outsourcing yang bukan dihasilkan dari proses strategic decision making, yang hanya mengejar pemotongan biaya, atau mencari murah, justru akan berdampak pada penyimpangan pelaksanaan dan pasti tidak akan memberikan solusi buat perusahaan.
“Apabila proses pengambilan keputusannya tepat, minimal sesuai tools yang saya berikan, maka pelaksanaan nya akan baik dan hasilnya akan sangat bermanfaat bagi semua pihak,” terangnya.
Menurut pria yang fokus dalam dunia ketenagakerjaan ini, penyebab ketidak puasan itu ada beberapa hal, salah satunya adalah pelaksanaan yang tidak memberikan hak-hak karyawan (Outsourcing).
"Ini bisa diminimalisir atau dihindari apabila keputusan pelaksanaannya sudah melalui proses pengambilan keputusan yang benar," ujar Denny.
Denny menerangkan, buku ini memberikan jawaban dan penjelasan mengapa permasalahan pelaksanaan Outsourcing tersebut bisa terjadi.
"Buku ini juga berisi mengenai proses pengambilan dan pembuatan keputusan sebelum pelaksanaan," terang Denny.
Sementara itu, konsultan manajemen independen, khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia Achmad S. Ruky mengapresiasi buku yang ditulis Denny tersebut.
Menurutnya, buku tersebut bisa menjadi jawaban ringkas bagi para pengambil keputusan yang ingin menjadikan Outsourcing sebagai strategi bisnisnya.
"Lewat pengalaman yang sudah belasan tahun berkecimpung dalam bidang ini, Denny mampu membawakan kacamata analisis yang menarik," terang pria yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Krakatau Steel Tbk periode 2015-2016 itu.
Menurut Ruky, perusahaan pengguna bisa menjadikan buku ini sebagai referensi sebelum menggunakan Outsourcing dan bekerja sama dengan vendor.
Ruky berpendapat, kunci keberhasilan outsourcing terletak pada kemampuan pengguna dalam mengidentifikasi kebutuhan dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menjalankan strateginya.