Ada Makam Pasukan Intelejen Kerajaan Mataram di Bangsal Mojokerto
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Kakek 7 cucu ini tak bisa memastikan total jumlah bayi yang dimakamkan di kompleks ini. Tetapi, menurut dia, hanya ada sekitar 30 makan yang terdapat batu nisannya. Sebab, di bawah tahun 2000-an tidak menggunakan batu nisan, melainkan ditandai dengan kayu. Sehingga mudah rusahk dan hilang.
“Banyak (makam bayi). Dulu penandanya sudah hilang karena zaman dulu tidak pakai nisan dari semen, tapi pakai bambu,” ujarnya.
Di tengah makam ini terdapat enam makam. Empat makam merupakan prajurit Kerajaan Mataram, yakni Mbah Sukmo Wijoyo, Mbah Kholidin, Mbah Sabto Aji, dan Mbah Aryo Winoto.
Sedangkan dua lainya makam Putri Titik Sariningsih dan Mbah Putri Mulatsih. Keduanya merupakan dayang-dayang dari empat prajurit Kerajaan Mataram tersebut.
Dari cerita yang beredar turun-temurun, empat sosok prajurit tersebut bertugas sebagai telik sandi atau mata-mata Kerajaan Mataram. Setelah itu, mereka ditugaskan menjaga situs peninggalan Kerajaan Majapahit. Hal itu terjadi pasca runtuhnya Kerajaan Majapahit.
“Majapahit runtuh mereka bersembunyi di sini. Mereka disuruh mengamankan situsnya,” ujarnya.
Berdasarkan penuturan kakeknya, konon lahan ini dulunya merupakan candi. Dulunya area tersebut dijadikan tempat berunding atau bermusyawarah di era Kerajaan Majapahit.