Tiga Masalah Sosial Yang Berkembang di Jatim, Hambat Perekonomian Nasional

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Mayjen TNI (purn) Istu Hari Subagio
Sumber :
  • Viva Jatim/A Toriq A

Surabaya, VIVA Jatim – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Mayjen TNI (purn) Istu Hari Subagio mengatakan ada tiga masalah sosial di Jatim yang saat ini mengancam perekonomian nasional. Tiga masalah tersebut yakni perilaku judi online (Judol), narkoba dan intoleransi. "Ini jelas bisa merusak ekonomi masyarakat," kata Istu, Sabtu 27 Juli 2024. 

Ribuan Pil Dobel L dan Miras Berhasil Disita Polres Kediri Kota

Mantan Pangdam Bukit Barisan menjelaskan, persoalan judol sudah menjadi wabah yang efeknya ternyata sangat merugikan. Bahkan tidak jarang akibat judul, keuangan seseorang seringkali ambruk. Oleh sebab itu pihaknya mendukung upaya dari Presiden Jokowi  atau pemerintah yang membentuk satgas judi online. "Ini bisa dikata jadi wabah yang ada di masyarakat yang perlu diberantas. Efeknya luar biasa," jelasnya. 

Untuk persoalan narkoba, lanjut Istu, Jatim menempati urutan kedua peredarannya secara nasional. Bahkan dari Badan Narkotika Nasional Daerah (BNND) Jatim mensurvei bahwa setiap desa yang ada di Jatim sudah dimasuki barang haram ini. 

Dihadiri PJ Gubernur Jatim, 120 Anggota DPRD Jatim Resmi Dilantik

"Ini miris sekali bahkan surve BNND Jawa Timur tidak ada satu desa pun di Jawa Timur yang  tidak terjamah oleh narkoba ini bila tidak tertangani dengan baik bisa merusak generasi muda sekarang ini sebagai generasi penerus bangsa “tuturnya. 

Tidak hanya itu, intoleransi juga menjadi momok yang menghambat pertumbuhan perekonomian. Intoleransi bisa berkembang ke radikalisme dan tidak menutup kemungkinan akan berujung munculnya terorisme. "Ingat beberapa tahun lalu  pada tahun 2018 kalau tidak salah di Jawa Timur ada satu keluarga menjadi pelaku teroris dengan meledakkan bom bunuh diri di polrestabes Surabaya. Begitu juga peledakan gereja di waktu yang sama," jelasnya. 

Kasus Cuci Darah Meningkat, DPRD Jatim Kampanyekan Pola Hidup Sehat

Oleh sebab itu, sambung Istu Hari, pihaknya berharap agar masyarakat dan para orang tua ikut mewaspadai adanya tiga permasalahan sosial tersebut akan muncul kembali. "Ini bisa menjadi wabah jika dibiarkan. Perlu adanya langkah-langkah pencegahan sejak dini dan peran keluarga atau orang tua dimaksimalkan agar hal tersebut bisa ditangkal sejak dini," tandasnya.