Ketika Nabi Perintahkan Para Sahabat Hijrah ke Ethiopia di Bulan Rajab

Ilustrasi hijrah para sahabat ke Ethiopia
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Bulan Rajab merupakan waktu yang tepat bagi setiap umat Islam untuk merefleksikan kembali sejumlah peristiwa penting yang terjadi di bulan istimewa ini. Tentu saja dalam rangka meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt., dan juga sebagai cerminan pelajaran dalam melakoni hidup.

Meneladani Rasulullah: Makan Buah Kurma dengan Jumlah Ganjil saat Buka Puasa

Dari sekian banyak peristiwa penting yang terjadi di Bulan Rajab, kisah Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan para sahabat hijrah ke Habasyah (kini Ethiopia) sangat penting dikenang. Untuk itu, Viva Jatim mencoba merangkum kisah tersebut dilansir dari laman NU Online.

Kala itu, umat Islam terus mendapatkan tekanan dari orang-orang musyrik. Tepatnya saat memasuki pertengahan atau akhir tahun keempat dari nubuwah. Tekanan dan kekejaman itu terus berlangsung hingga tahun kelima. Umat Islam pun mulai berpikir bagaimana agar bisa lepas dari kekejaman musuh itu. 

5 Tanda Pria Ideal yang Tepat Dinikahi menurut Ustaz Hanan Attaki

Dalam kondisi susah seperti ini, turunlah Quran Surah (QS) Az-Zumar yang memberi isyarat untuk mengambil jalan hijrah. 

قُلۡ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡۚ لِلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ فِي هَٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٞۗ وَأَرۡضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ   

Memetik Hikmah dari Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Artinya: “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu’. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar [39]: 10).

Karena ada perintah untuk hijrah, Rasulullah mulai berpikir tentang sosok raja bernama Asshamah an-Najasy, seorang raja di Ethiopia (Habasyah) yang terkenal adil lagi bijaksana. Yakin akan mendapat perlakuan baik di negeri hijrah, beliau pun meminta agar beberapa orang Muslim untuk hijrah ke sana. (Safyurrahman al-Mubarakfuri, Raḫîqul Makhtûm, [Bairut: Daru Ihya’it Turats, tt], h. 81).

Peristiwa hijrah ini terjadi pada bulan Rajab tahun kelima dari nubuwah. Muslim yang berangkat hijrah sebanyak 16 orang, yaitu 12 laki-laki dan 4 perempuan. Rombongan tersebut dipimpin oleh Utsman bin Affan. Salah seorang putri Rasulullah bernama Ruqayyah juga ikut serta bersama rombongan. (Shafyuddin al-Mubarakfuri, Wa Innaka La 'Ala Khuluqin 'Adzim, [Tk: Syirkatu KIndah, 2006], juz 1, h. 71)

Tentang Utsman dan Ruqayyah saat itu, Rasulullah bersabda:

 إنهما أول بيت هاجر في سبيل الله بعد إبراهيم ولوط عليهما السلام 

Artinya: “Mereka berdua adalah penduduk Baitul Haram pertama yang hijrah di jalan Allah setelah Ibrahim dan Luth.”  

Untuk menghindari kecurigaan dari orang Quraisy, rombongan hijrah pergi ke Ethiopia pada malam hari dengan sembunyi-sembunyi. Perjalanan ke Ethiopia harus menyeberangi laut. Beruntung, ketika hendak menyeberang, di pelabuhan Syaibah ada dua kapal tujuan Etiopia.

Rombongan pun menggunakan moda tersebut. Sementara orang-orang Quraisy yang sempat memergoki aksi mereka terlambat untuk mengejar.