Reaksi Perilaku atau Perasaan yang Memicu Stress dan Solusinya

Reaksi Perilaku atau Perasaan yang Memicu Stress
Sumber :
  • ceritakita.viva.om

Jatim –Merasa stres, cemas, sedih, dan khawatir adalah hal yang wajar selama masa traumatis berlangsung seperti penembakan massal, bencana alam, atau pandemi. Di bawah ini adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu diri sendiri, orang lain, dan orang-orang sekeliling Anda dalam mengelola stres.

Kenali 9 Tanda-tanda Kolesterol Tinggi, Hati-hati Bagi yang Sering Stress

Dilansir dari ceritakita.viva.com disebutkan setidaknya ada 6 reaksi umum dari perilaku atau perasaan yang memicu stres. Artikel kali ini juga akan membahas bagaimana cara menangani stress dalam diri seseorang, orang lain dan lingkungan sekitar anda. 

Gejalanya mungkin fisik atau emosional. Reaksi umum dari perilaku atau perasaan yang memicu stres dapat meliputi:   

Jangan Biarkan! Kenali Ganguan Cemas dan Panik Berlebihan

1. Ketidakpercayaan Perasaan takut, kaget, marah, sedih, khawatir, mati rasa, atau frustrasi 

2. Perubahan nafsu makan, energi, keinginan, dan minat Kesulitan tidur atau mimpi buruk, berkonsentrasi, dan mengambil keputusan. 

Elektabilitas Gus Fawait Memuncak Kalahkan Petahana

3.Reaksi fisik, seperti sakit kepala, nyeri tubuh, masalah perut, dan ruam kulit 

4. Memburuknya masalah kesehatan kronis  

5. Memburuknya kondisi kesehatan mental  

6. Peningkatan penggunaan tembakau, alkohol, dan zat lainnya    

Cara untuk mengatasi permasalahan stress yang sedang menimpa kita sebagai berikut: 

Pertama, berhenti dan istirahatkan pikiran anda dari menonton, membaca, atau mendengarkan berita, termasuk konten-konten di media sosial. Pertimbangkan untuk membatasi berita hanya beberapa kali sehari dan memutuskan sambungan dari layar ponsel, TV, dan komputer untuk sementara waktu.    

Kedua, Jaga dirimu. Makan sehat, olahraga, tidur yang cukup, dan istirahatlah jika Anda merasa stres. Jaga tubuh Anda. Ambil napas dalam-dalam, regangkan, atau bermeditasi.    

Ketiga, Cobalah makan makanan yang sehat dan seimbang. Berolahraga secara teratur. Usahakan tidur yang cukup. Hindari penggunaan alkohol, tembakau, dan zat yang berlebihan. Lanjutkan tindakan pencegahan atau pemeriksaan kesehatan mental secara rutin, seperti yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan Anda.   

Keempat, Coba lakukan aktivitas lain yang Anda sukai. Bicaralah dengan orang lain. Bicaralah dengan orang yang Anda percayai tentang kekhawatiran Anda dan bagaimana perasaan Anda. Ceritakan masalah Anda dan cara mengatasinya dengan orang tua, teman, konselor, dokter, atau pendeta. Terhubung dengan organisasi berbasis komunitas atau agama Anda.    

Kelima, hindari narkoba dan alkohol. banyak orang beranggapan dengan menenggak alkohol maupun mengonsumsi narkoba bisa mengurangi stress. Padahal melakukan hal tersebut justru menimbulkan masalah tambahan dan meningkatkan stres yang sudah Anda rasakan. Kenali saat Anda membutuhkan lebih banyak bantuan. Jika masalah berlanjut atau Anda berpikir untuk bunuh diri, bicarakan dengan psikolog, pekerja sosial, atau konselor profesional.    

Demikian tips yang perlu anda lakukan ketika anda mulai mengalami gejala-gejala stress. Ingat untuk tidak mendiagnosis penyakit sendiri, pastikan anda sudah memeriksakan kepada ahlinya tentang kondisi yang anda alami. Semoga artikel ini dapat membantu.