Sejarah Penting di Bulan Syawal, dari Perang Uhud hingga Pernikahan Nabi
Jatim – Setelah sebulan lamanya menunaikan ibadah puasa Ramadan, umat Islam tengah merayakan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1444 Hijriyah. Di bulan ini, terlepas dari perayaan Idulfitri, terdapat ragam peristiwa penting dalam Islam. Mulai dari Perang Uhud hingga Pernikahan Nabi Muhammad SAW. Berikut ini ulasannya, dilansir dari VIVA, Minggu, 23 April 2023.
Perang Uhud
Perang Uhud yang pecah pada 15 Syawal, yakni tiga tahun setelah hijrahnya Rasulullah saw. Sebanyak 700 pasukan muslim berhadapan dengan 3.000 pasukan musyrik.
Awalnya, umat Islam mendominasi jalannya pertempuran. Orang-orang musyrik terdesak sehingga meninggalkan harta benda yang mereka bawa. Di sini sekelompok pasukan muslim yang bertugas sebagai pemanah di puncak-puncak bukit, lengah.
Khalid bin Walid yang saat itu masih kafir melihat celah itu lalu kemudian menyerang sisi pemanah sehingga pasukan Islam kocar-kacir. Kekalahan ini menyebabkan Rasulullah terluka parah.
Kejadian ini terekam dalam Q.S. Ali Imran: 121. Perang Uhud adalah satu di antara perang yang disebut-sebut dalam Al-Qur'an sebagai satu di antara ujian ketaatan kepada sunah dan ajaran Nabi Muhammad.
Perang Khandaq terjadi pada bulan Syawal lima tahun setelah Rasulullah saw. hijrah. Pada perang Khandaq, Salman Al-Farisi mencetuskan sebuah strategi pembuatan parit yang dalam dan lebar untuk menghalau musuh.
Rasulullah menyetujui ide ini setelah berunding dengan para sahabat. Bahkan, Rasulullah dengan tangannya sendiri ikut bersama-sama membangun parit pertahanan itu.
Total pasukan Muslim mencapai 3.000 orang, sedangkan pasukan sekutu kaum musyrik sebanyak seribu orang. Dalam perang ini, kubu musyrik mengalami kekalahan karena diterjang angin puyuh setelah menunggu lama di luar parit.
Nabi Muhammad SAW Berdakwah ke Thaif
Nabi Muhammad saw. berdakwah sekaligus mencari suaka karena kerasnya permusuhan kafir Qurays setelah wafatnya Abu Tholib. Namun, beliau mendapatkan pengusiran dari warga Thaif.
Meski diusir, Nabi justru mendoakan warga Thaif. Inilah satu di antara akhlak mulia Rasulullah yang patut diteladani.
Perang Hunain terjadi tahun ke delapan Hijriyah bulan Syawal. Saat itu, kaum muslim menghadapi suku Hawazin dan suku Tsaqif, dua suku yang tinggal sebelah timur laut Makkah, yang khawatir akan diserang pihak muslim juga setelah Fathul Makkah.
Dua pekan lamanya Perang Hunain berlangsung setelah Rasulullah berhasil memimpin kaum muslim dalam menaklukkan Makkah tanpa pertumpahan darah.
Dengan demikian, pasukan muslim di medan Hunain cukup diuntungkan dengan kondisi mental yang penuh kegemilangan.
Dari total 12 ribu pasukan muslim, sebanyak 2.000 di antaranya berasal dari dukungan Quraisy Makkah. Hasilnya, Perang Hunain dimenangi kaum muslim.
Pernikahan Rasulullah di Bulan Syawal
Pada bulan Syawal, Rasulullah saw. melangsungkan pernikahan dengan Ummu Salamah di tahun kedua bulan Hijriyah pasca perang badar. Sebelumnya, Rasulullah juga menikahi Aisyah r.a. di tahun ke-10 kenabian pada bulan Syawal.