Merasakan Asyiknya Backpackeran ke Lombok dengan Kapal Mewah (2)

Suasana di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

VIVA menumpangi kapal cepat merah dengan kapasitas maksimal delapan penumpang plus pengemudi dan ‘kernet’. Sementara beberapa teman kami lainnya menumpangi kapal cepat yang lebih besar. Di dekat pantai, ombak tak begitu besar, mungkin sekira setengah meter. Kendati begitu, gulungan ombak begitu terasa karena kapal melaju cepat. 

Rekomendasi Bakso Terlezat di Kota Batu, Cocok Dinikmati Saat Udara Dingin

Badan kami terguncang-guncang. Tapi di situlah keseruannya. Kami bersorak-sorai ketika kapal seperti meloncat saat teradang ombak. Makin ke tengah ombak kian tinggi dan pergerakannya makin menggila. Sebagian dari kami berpegangan erat dengan muka agak pucat. “Pelan-pelan, Pak Sopir,” seloroh Eko Santoso, General Manager DLU Lembar, yang memandu kami.

Hampir setengah jam lamanya kami balapan di atas air, kapal yang kami tumpangi akhirnya sampai di Pelabuhan Gili Trawangan. Di sana, kapal-kapal cepat begitu sibuk mengantarkan pengunjung. Keluar dari kapal, kami melewati dermaga apung menuju jalan perkampungan. Jalan itu memanjang memutari pinggir Gili Trawangan.

Fastpay Sediakan Layanan Pesan Tiket Kapal, Permudah Agen Hasilkan Tambahan Cuan

Begitu sampai di jalan, suasana begitu ramai oleh turis-turis asing. Seperti bukan di Indonesia. Gerai-gerai makanan dan suvenir berjejeran di pinggir jalan. Kebanyakan kedai, kafe, dan restoran juga menyediakan tempat bersantai di pinggir pantai dengan tatanan yang ciamik. Di sana banyak bule terlihat duduk santai menikmati pemandangan laut.

Suasana di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Photo :
  • Nur Faishal/Viva Jatim
 
Ratusan Ribu Pengunjung Serbu Destinasi Wisata Tulungagung selama Libur Nataru

Di jalan, turis-turis bersepeda menikmati suasana Gili Trawangan. Ada juga yang naik andong atau dokar. Kami terus berjalan menuju tempat penginapan yang sudah dipesan. Menaruh barang sebentar di kamar, lalu keluar lagi dan menyewa sepeda angin. “Sewa sepeda di sini lima puluh ribu [per unit],” kata Eko.

Halaman Selanjutnya
img_title