Paundra, Penggagas Budidaya Udang Vaname Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan
- SATU Indonesia Award
Dengan sistem IoT, pekerjaan Paundra juga lebih efisien dan mudah. Ia bisa mengontrol kondisi air dan udang hanya dengan melalui gadget. Dan bila didapati masalah, maka segera dilakukan penanganan cepat.
"Melalui gadget, saya membuat aplikasi yang terhubung dengan data-data kondisi air kolam," terangnya.
Aplikasi besutannya itu memuat berbagai data penting. Mulai dari data kualitas air yang dibutuhkan, kondisi kesehatan udang dan lain-lain. Hingga durasi waktu penaburan pakan udang pun juga ditentukan. Yakni setiap dua jam dalam sehari. Dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB malam.
Perihal kondisi kesehatan udang, saat dalam kondisi tertentu ia mengecek dengan cara sampling. Yakni 10 persen dari total pakan yang diberikan dalam satu kolam itu dimasukkan ke alat khusus dan kemudian di masukkan ke kolam.
"Bila kondisi udang sehat, pakan itu akan habis dalam waktu tertentu. Namun bila sebaliknya, kondisi udang tidak sehat, pakan itu lebih lama habisnya," ungkapnya.
Tidak hanya mendeteksi penyakit dan kondisi air, sistem yang diciptakan Paundra itu juga bisa mengatur waktu panen udang. Dengan aplikasi besutannya itu ia bisa melihat berat udang dalam kolam. Untuk panen parsial awal dilakukan saat usia udang telah memasuki 57 hari.
"Panen awal, hanya mengambil 20 persen dari total isian kolam. Pada usia itu, ukuran udang sudah sekitar 5,5 gram. Begitupun di panen parsial kedua saat udang berusia 64 hari. Dipanen total ketika kepadatan kolam sudah mencapai 50 ekor per meter," terangnya.