Kecanggihan Wahana Apung Multiguna Navigasi, Jadi BTS hingga Suplai Air Tawar Bagi Pelayaran

Rupa Wahana Apung Multiguna Navigasi yang baru saja diluncurkan.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Bangkalan, VIVA Jatim – Kolaborasi antara Kementerian Perhubungan dengan Institut Teknologi 10 November Surabaya menghasilkan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi. Sebuah sarana yang diklaim mendukung pelayaran tanah air karena berfungsi sebagai BTS alias pemancar sinyal komunikasi hingga bisa menyediakan kebutuan air tawar bagi kapal-kapal saat berlayar di tengah lautan.

Prakiraan Cuaca Jatim 26 April 2024: Mayoritas Wilayah Hujan Lebat

Prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi itu kemudian diproduksi dan diluncurkan pertama kali di galangan kapal milik PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, Ujung Piring Barat, Kabupaten Bangkalan, Senin, 26 Februari 2024.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Mochamad Ashari mengatakan, Wahana Apung Multiguna Navigasi merupakan hasil riset dalam program Kedaireka. Yakni solusi program terkini dalam mewujudkan kemudahan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi mitra untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Menteri Tito Karnavian Ungkap Alasan Gibran Tak Hadiri Hari Otoda di Surabaya

"Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan bersama-sama dunia industri. Kementerian memberikan dana yang sepadan, namanya Matching Fund," ujar Ashari di sela acara peluncuran Wahana Apung Multiguna Navigasi.

Ia bilang, pengerjaan proyek pembuatan Wahana Apung Multiguna Navigasi dipimpin oleh Profesor Insinyur Raden Sjarief Widjaja, PhD dengan memakan tempo hingga enam bulan lamanya.

Skor 97 Persen, PT Smelting Raih Predikat Gold Sertifikasi Sistem Manajemen Pengamanan

Ashari menyebut, keberadaan Wahana Apung Multiguna Navigasi memiliki beragam fungsi untuk mendukung kemajuan kemaritiman Indonesia. Diantaranya sebagai navigator, pemancar sinyal komunikasi hingga mampu menyediakan kebutuhan air tawar bagi pelayaran di tanah air.

"Banyak sekali fungsi di sana. Nantinya wahana ini ditaruh di tengah laut, ada pembangkit listriknya. Kalau ada yang membutuhkan charging, itu bisa charging di sana. Kalau membutuhkan air tawar, di sini ada desalinasi berkapasitas 2.500 liter atau 2,5 ton air tawar," lanjut dia.

Halaman Selanjutnya
img_title