Kecanggihan Wahana Apung Multiguna Navigasi, Jadi BTS hingga Suplai Air Tawar Bagi Pelayaran

Rupa Wahana Apung Multiguna Navigasi yang baru saja diluncurkan.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Bangkalan, VIVA Jatim – Kolaborasi antara Kementerian Perhubungan dengan Institut Teknologi 10 November Surabaya menghasilkan prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi. Sebuah sarana yang diklaim mendukung pelayaran tanah air karena berfungsi sebagai BTS alias pemancar sinyal komunikasi hingga bisa menyediakan kebutuan air tawar bagi kapal-kapal saat berlayar di tengah lautan.

Danamon, Adira Finance dan MUFG di IIMS Surabaya 2025 Bawa Konsep Rumah Finansial

Prototipe Wahana Apung Multiguna Navigasi itu kemudian diproduksi dan diluncurkan pertama kali di galangan kapal milik PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, Ujung Piring Barat, Kabupaten Bangkalan, Senin, 26 Februari 2024.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Mochamad Ashari mengatakan, Wahana Apung Multiguna Navigasi merupakan hasil riset dalam program Kedaireka. Yakni solusi program terkini dalam mewujudkan kemudahan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi mitra untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Banyak Motor Mogok gegara Banjir, Akses Jalan Nasional Trenggalek-Tulungagung Tersendat

"Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan bersama-sama dunia industri. Kementerian memberikan dana yang sepadan, namanya Matching Fund," ujar Ashari di sela acara peluncuran Wahana Apung Multiguna Navigasi.

Ia bilang, pengerjaan proyek pembuatan Wahana Apung Multiguna Navigasi dipimpin oleh Profesor Insinyur Raden Sjarief Widjaja, PhD dengan memakan tempo hingga enam bulan lamanya.

Seorang Pria di Kenjeran Surabaya Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembacokan

Ashari menyebut, keberadaan Wahana Apung Multiguna Navigasi memiliki beragam fungsi untuk mendukung kemajuan kemaritiman Indonesia. Diantaranya sebagai navigator, pemancar sinyal komunikasi hingga mampu menyediakan kebutuhan air tawar bagi pelayaran di tanah air.

"Banyak sekali fungsi di sana. Nantinya wahana ini ditaruh di tengah laut, ada pembangkit listriknya. Kalau ada yang membutuhkan charging, itu bisa charging di sana. Kalau membutuhkan air tawar, di sini ada desalinasi berkapasitas 2.500 liter atau 2,5 ton air tawar," lanjut dia.

Dia menyampaikan, beragam fungsi yang dimiliki Wahana Apung Multiguna Navigasi itu bisa terus dikembangkan. Sehingga diharapkan sarana tersebut bisa menjadi workshop untuk memenuhi semua kebutuhan pelayaran di Indonesia.

"Jadi bisa melayani semua kebutuhan workshop di tengah laut sana. Ada nelayan, ada kapal-kapal. Bisa dipasangi mesin pembuat es untuk mengawetkan ikan," tandasnya.

Penampakan Wahana Apung Multiguna Navigasi yang baru diluncurkan berbentuk trapesium. Tersusun dari enam knock down trapezoid pontoon yang dilengkapi dengan marine renewable energy devices berbasis tenaga surya dan angin. Bagian ini berfungsi sebagai buoy multiguna dan navigasi kapal.

Warna kuning dan biru mendominasi alat ini dan semuanya berbahan baja. Mulai dari dek, tiang penyangga panel-panel surya hingga baling-baling yang terus berbutar saat diterpa angin.

Energi listrik yang dihasilkan alat ini mencapai 3,510 Kilo Watt berasal dari tenaga surya dan 0,9 Kilo Watt dari tenaga angin.

"Semua tenaga kerja, fasilitas dari PT Adiluhung," singkat Raden Sjarief.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, Anita Puji Utami menambahkan, Wahan Multiguna Navigasi yang baru saja diluncurkan masih dalam tahap prototipe yang masih akan terus dikembangkan demi mendukung industri maritim di tanah air.

"Tentunya kita membuka diri kepada industri yang lainnya, apakah galangan kapal, dari Kementerian Direktorat Navigasi ataupun lainnya untuk bisa melakukan pembangunan fasilitas seperti ini di Adiluhung," katanya.

Pihaknya berharap, dengan kehadiran Wahana Apung Multiguna Navigasi bisa menjawab kebutuhan pelayaran di tanah air.

Menanggapi peluncuran ini, Bambang Haryo Soekartono selaku pengusaha perkapalan menyambut baik kehadiran Wahana Apung Multiguna Navigasi. Ia mengharapkan alat semacam Wahana Apun Multiguna Navigasi bisa diproduksi sebanyak-banyaknya dan disebar ke alur-alur lalu lintas pelayaran laut, selat maupun di sungai.

"Jadi ini kalau dipakai untuk itu ya bisa membantu pelayaran yang ada. Misalnya, kita butuh air tawar, kita butuh listrik, kita butuh pengelasan bawah air itu bisa dilakukan. Jadi kalau ada emergency bisa dikerjakan dengan alat ini," pungkasnya.