Filosofi TGX Southern Paradise, Jadi Branding Baru Trenggalek
- Prokopom Trenggalek
Trenggalek, VIVA Jatim – Sebuah daerah akan menarik wisatawan dengan memiliki branding apik. Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin beberapa waktu lalu meluncurkan branding baru daerah 'TGX Southern Paradise' di Pendopo Manggala Praja Nugraha.
"Filosofinya TGX itu, Trenggalek dengan faktor X kami ingin membuktikan Trenggalek melalui faktor X," terang Mochamad Nur Arifin diterima VIVA Jatim, Senin, 4 Maret 2024.
Ia melanjutkan faktor X tersebut bisa dalam sektor ekonomi tanpa harus merusak lingkungan. Oleh sebab itu dikatakannya logo yang dibuat memang mengexplore dari kekayaan yang dimiliki kota kripik ini. Mulai ada bukit, ruang-ruang hijau hingga bentangan laut selatan yang mempesona.
"Kita punya sungai, kita punya ruang ruang seperti laut yang bisa dinikmati tanpa harus di rusak," tegasnya.
Mas Ipin, sapaan akrabnya ini menambahkan untuk logo yang berwarna merah dan hijau merupakan warna-warna dominan di lambang daerah. Sementara perisai, melihat logo Trenggalek berwarna hijau, yang memiliki arti ketangguhan dan kemakmuran.
"Lalu warna merahnya itu terdapat di pita yang bertuliskan Jwalita Praja Karana, yang memiliki makna bersinar karena rakyatnya," imbuhnya.
Dirinya mengaku TGX ini juga diberi warna merah dengan harapan Trenggalek harus punya faktor X yang bisa menaikkan kemajuan. Faktor X tersebut dipilih sebagai komitmen ekonomi yang lestari dan ekonomi yang regeneratif.
"Selanjutnya fungsinya apa? faktor X sselanjutny, harus benar-benar bersinar karena rakyat," jelasnya.
Mas Ipin mengaku akan berupaya mengaktivasi melalui beberapa event serta festival. Event tersebut secara tidak langsung pelan-pelan akan menumbuhkan perekonomian sekitar. Sehingga usaha yang dilakukan tidak hanya top down, melainkan juga gotong royong semua pihak.
Ia mencontohkan seperti contoh di Desa Wisata Watu Agung, Desa Pandean Dongko. Dulu berawal konservasi sungai, lantas naik status menjadi konservasi sungai menjadi desa wisata. Desa wisata kemudian terekognisi atau diakui melalui 50 desa wisata terbaik se-Indonesia.
"Setelah itu ternyata di dalamnya ada cerita. Terus ceritanya bisa dijual. Dijual jadi apa? jadi film yang filmnya belum ada 1 bulan tayang, 'Sinden Gaib' yang nonton udah 500 ribu lebih," paparnya.
Menurutnya saat ini bagaimana kesuksesan di film tersebut turun di lapangan. Lantas diberi ide, tidak jadi persoalan saat ada event atau paket wisata Sinden Gaib. Kita mereproduksi semua adegan adegan di film. Sebab semua adegan-adegan di film itu diambil di Trenggalek.
"Sehingga tidak susah untuk melakukan adegan tarian Turonggo Yakso di atas batu, misalnya. Atau kemudian melakukan foto shut videosection dengan kvideosectionNenek Sarinten dan sebagainya. Semua itu bisa jadi paket wisata yang nanti juga bisa tenar," tandasnya.
City Branding ini sendiri merupakan bagian dari perencanaan tata kota Kabupaten Trenggalek kedepan yang ditujukan untuk membangun diferensiasi dan memperkuat identitas Kabupaten Trenggalek demi menarik keingintahuan orang terkait Trenggalek.
Melalui branding anyar TGX Southern Paradise, Bupati Arifin berkeinginan membangun citra positif daerah dengan hal yang untuk dan menarik. Hal ini akan membedakan dengan daerah lainsebagai upaya menarik wisatawan, termasuk minat investor sekaligus perdagangan guna jangka panjang meningkatkan perekonomian masyarakat.