Cerita 5 Bersaudara Asal Tuban Bisa Berangkat Haji di Usia Muda

5 bersaudara asal Tuban berhaji di usia muda
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Tuban, VIVA Jatim – Raut wajah ceria terpancar dari lima bersaudara ini seolah tiada rasa lelah dan letih yang mereka rasa. Senyum dan canda tak henti mengalir dari bibir mereka.

Syahrul Munir Kunjungi Golkar, Berharap Rekomendasi di Pilgub Gresik?

Kelima bersaudara itu adalah Muhammad As'ad (35), Ahmad Al Amin (32), Ahmad Asy'ari (30), Ahmad Syahrul 'Alim (28) dan Kholifatur Rosyidah (23).

Saudara tertua mereka, Muhammad As’ad berangkat bersama istri tercinta, Khusniatur Rosyidah (33). Mereka semua tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 13 dari Kabupaten Tuban. 

Menteri ESDM Tinjau Proyek Smelter Nikel Ceria, Pemurnian Pertama Didanai Domestik

Kakak beradik ini merupakan warga Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Sungguh penuh syukur lima bersaudara ini karena pada tahun 2024, mereka dapat berangkat berhaji bersama-sama dalam usia relatif muda.

“Alhamdulillah kami merasa sangat senang dan bersyukur tahun ini dapat pergi ke tanah suci bersama-sama,” tutur Muhammad As'ad, anak tertua di antara mereka.

Kaget Diteriaki Maling, Pencuri Tusuk Wanita Paruh Baya di Surabaya

5 bersaudara ini begitu berterimakasih kepada kedua orang tua mereka yang telah mendaftarkan haji semua anaknya pada tahun 2011 silam.

Kelima bersaudara ini merupakan anak-anak dari pasangan H. Hanafi dan Hj. Asyrifah. Ayah mereka merupakan pensiunan pegawai KUA, sedangkan ibunda merupakan penjual (jagal) daging sapi.

“Alhamdulillah orang tua kami begitu istimewa. Orang tua kami terlebih dahulu mendaftar pada 2010. Setahun kemudian, kami putra putrinya didaftarkan semua. Saat itu kami masih menempuh pendidikan," jelas As'ad

Si bungsu, Kholifatur Rosyidah, menceritakan dia sudah didaftarkan haji oleh ayah dan ibunya ketika masih duduk di sekolah dasar.

“Alhamdulillah, saya bisa berangkat ke tanah suci dalam usia 23 tahun bersama kakak-kakak,” ujarnya penuh syukur.

Tidak hanya sampai di situ, sang kakak tertua pada musim haji ini merasa sangat bahagia karena dapat berangkat berhaji ditemani istri tercinta.

“Alhamdulillah tahun ini ada kuota pendampingan, sehingga istri saya yang mendaftar haji pada 2016 dapat bergabung bersama kami,” terang  As’ad.

As’ad menerangkan tahun lalu pun mereka sebenarnya ingin mendampingi kedua orang tua berangkat haji, namun tahun kemarin kuota penggabungan ditiadakan.

Menurutnya, berangkat berhaji bersama keempat saudaranya membuat kakak beradik ini semakin kompak dan rukun.

Istri dari Muhammad As'ad, Khusniatur Rosyidah mengungkapkan pengalaman tak terlupakan terkait dengan suhu udara di Kota Madinah.

Baginya, itu adalah pengalaman yang paling berkesan selama di Arab Saudi.

"Cuaca di Kota Madinah sungguh panas antara 43'C-46'C. Meskipun kami sudah pakai sunscreen tapi wajah tetap melepuh. Cuaca sangat panas tapi kami tidak berkeringat karena langsung menguap," tuturnya.

Lima bersaudara ini berharap semoga yang belum ke tanah suci, segera diberi kemampuan untuk  berhaji. Sedangkan yang sudah berangkat, dapat kembali ke sana dengan pasangannya maupun anak cucunya.

Kelima bersaudara ini juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para petugas haji yang sudah berupaya maksimal lahir batin dalam melayani jemaah haji selama di tanah suci.