Hadirkan Nuansa Budaya, Warung Makan Marlena di Sumenep Diburu Pembeli

Para Pelayan sedang menyiapkan Rujak Marlena
Sumber :
  • Ibnu Abbas/Viva Jatim

“Marlena kan nama [icon] perempuan Madura, dan kebetulan semua anak yang kerja dan yang tinggal di sini perempuan semua, ya udah kita kasih nama Warung Makan Marlena,” kata Fifin kepada Viva Jatim, Selasa, 13 Desember 2022. 

Hari Tenang, Forpimka dan PPK Gapura Sumenep Gelar Senam Bersama

Alasan lain dari baju adat Madura yang dikenakan para palayan adalah sebagai teknik marketing atau pemasaran. Agar terlihat berbeda dengan warung makan lain yang ada di Sumenep. Selain itu juga tentu dalam rangka melestarikan budaya lokal Madura melalui pakaian khas Marlena yang dikenakan 7 orang pelayannya. 

“Sesuai dengan namanya, Warung Marlena. Makanya kita pakein baju Marlena. Pertama ya karena teknik marketing kita, sehingga terlihat berbeda dengan warung makan yang lain. Dan yang pasti juga untuk melestarikan budaya,” tambah Fifin.

Tren Elektabilitas Pendukung Pilpres di Jatim, Prabowo-Gibran Berjaya Versi Poltracking

Menu makan yang tersedia di warung makan ini pun beragam, mulai dari nasi pecel, nasi campur, gado-gado hingga mie goreng. Namun yang menjadi khas menu unggulan di sini tak lain adalah Rujak Marlena. Rujak dengan isian cingur atau mulut sapi dibaluri kuah rujak khas menjadi menu andalan yang digandrungi banyak orang. Tak ayal jika dalam setiap hari 200 hingga 300 porsi ludes habis. 

“Yang khas di warung makan kami ya Rujak Marlena atau rujak cingur dengan bumbu khas warisan kami sekeluarga,” ungkap Fifin. 

TKN Sebut Jatim Basis Kemenangan Prabowo-Gibran 1 Putaran

Buka dari jam 5.30 sampai 17.30 WIB ini tidak pernah sepi pembeli. Para pelayan yang ramah dan santun melayani semua pembeli dengan akrab. Harga masing-masing menu makanannya pun tentu sangat terjangkau.

Bila mampir ke warung makan ini bersama keluarga tak akan banyak menguras isi kantong, namun mampu mengisi perut yang awalnya kosong menjadi penuh. 

Halaman Selanjutnya
img_title