Durasi Ideal Berhubungan Intim dengan Pasangan Menurut Dokter Boyke

Ilustrasi pasutri berhubungan seksual.
Sumber :
  • Adwallpapers/Viva.co.id

JatimHubungan intim bersama pasangan adalah hal urgen yang tak bisa disepelekan. Mengingat, baik tidaknya hubungan intim dengan pasangan, menentukan sejauh mana kemesraan dan keharmonisan itu terjalin. Selama urusan ranjang terselesaikan dengan baik, selama itu pula pasangan akan terus lengket.

Usai Puasa dan Lebaran, Waktunya Cobain Gaya Seks Baru!

Setiap pasangan memiliki kehendak yang beragam mengenai durasi permainan ranjangnya. Di antara mereka tidak jarang yang menginginkan durasi yang lama. Meski juga banyak dari mereka yang tidak suka terlalu lama dengan alasan tertentu.

Namun pada umumnya, kualitas hubungan intim setiap pasangan tidak hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya ukuran kemaluan pria maupun seksi tidaknya lekuk tubuh wanitanya. Lebih dari itu, durasi pun harus diperhatikan agar mampu mencapai orgasme yang sempurna. Untuk itu setiap pasangan perlu mengetahui berapa lama durasi ideal berhubungan badan.

Modus Ayah Tiri-Kakak Ipar Gauli Siswi SMP di Mojokerto hingga Hamil 3 Bulan

Perihal durasi ideal berhubungan badan, salah seorang seksolog terkemuka di tanah air, Dokter Boyke mengatakan bahwa waktu yang normal saat penetrasi adalah sekitar 5-10 menit saja. Jika lebih dari waktu tersebut, benar saja memang dapat membuat vagina pasangan menjadi lecet.

“Jadi yang normal itu penetrasi itu sekitar 5-10 menit aja, lebih dari itu betul pasangan protes karena lecet ya kan,” kata dokter Boyke dikutip dari VIVA, Sabtu, 8 April 2023. 

Siswi SMP di Mojokerto Jadi Budak Seks Ayah Tiri dan Kakak Ipar hingga Hamil 3 Bulan

Bahkan melakukan penetrasi lebih dari 15 menit dapat menimbulkan rasa sakit lantaran vagina wanita akan semakin mengering seiring melakukan hubungan seksual.

“Sakit kan karena makin lama dia berhubungan itu (miss V) makin kering,” terangnya.

Seperti diketahui, saat berhubungan seksual dan melakukan penetrasi, vagina memang mengeluarkan cairan yang berfungsi sebagai pelumas. Namun, jika penetrasi dilakukan terlalu lama, maka cairan tersebut akan mengering dan habis hingga akhirnya menimbulkan lecet.

“Jadi ketika di awal-awal vagina itu kan mengeluarkan cairan dan cairan itu berguna untuk pelumas. Tetapi kalo kelamaan pelumasnya abis yang akhirnya lecet,” lanjutnya menerangkan.

Cairan tersebut tidak bisa keluar lagi setelah beberapa lama, apalagi jika perempuan sudah orgasme. Hal itu lantaran ketika sudah orgasme maka cairan yang keluar akan berhenti dan tak lagi menjadi pelumas.

“Gak bisa (keluar lagi cairannya),” ujar Boyke.“Dalam prosesnya itu dia keluar, rangsangan juga dia keluar. Tapi lama-lama kan kering juga, apalagi kalo si wanitanya sudah orgasme si prianya juga masih belum juga. Lama-lama kan setelah orgasemu kan itu berhenti yang pelumasannya itu,” tandasnya.