Cara Karina Peraih Designer of The Year 2018 Manjakan Klien

Karina Ghimas dan karya desainnya.
Sumber :
  • Dokumen Pribadi Karina Ghimas

Jatim – Desainer muda berbakat Indonesia, Karina Ayu Ghimas, menggunakan banyak cara untuk memperkenalkan karyanya dan memanjakan klien. Salah satunya dengan membuka butik sebagai pusat pengenalan karyanya sekaligus tempat berinteraksi secara langsung dengan kliennya di bidang fashion.

Potret Ciamik Busana Karya Desainer Senior dan Yunior di Ajang Fashion Spotlight

Butik yang didirikan peraih Designer of The Year 2018 dari sekolah fashion kelas dunia, Instituto Marangoni Milan, Italia, itu bernama ‘Karina Ghimas’, berlokasi di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. “Alasan aku membuka butik, pertama supaya bisa berinterkasi secara langsung dengan klien tentang busana yang diinginkan,” katanya dalam keterangannya, Senin, 26 September 2022. 

“Misalnya klien mau kebaya yang seperti ini, ini, ini…, nanti aku bisa bantu saranin agar kebaya yang diinginkan bisa perfect sesuai harapannya,” imbuh Karina.

Brand Fashion Korea Hadir di Surabaya, Siap Manjakan Pecinta Drakor

Pemilik brand ‘Karina Ghimas’ itu membuka butik dengan tujuan memanjakan para penyuka desain-desain hasil karyanya. Sebab bagi Karina, berdiskusi langsung dengan pelanggan merupakan hal penting karena sebelum membuat rancangan atau desain busana, dia harus benar-benar memahami keinginan klien. 

“Sebab ada juga, lho, klien yang bingung atau enggak tahu mau membuat busana seperti apa. Nah di situ, aku bakal bantu memberi suggest agar dia mendapatkan busana terbaik yang bakal mempercantik penampilannya,” tambah Karina.

Sempat Vakum 2 Tahun, Fashion on Pedestrian Kembali Digelar Banyuwangi

Perempuan rupawan yang biasa merancang busana sejak SD itu memang fokus pada desain custom made attires atau busana pesanan khusus, mulai dari wedding dress, pre-wedding, kebaya, hingga baju kurung. Desain karya-karyanya juga bisa dilihat melalui akun IG @karinaghimas.

“Kalau style aku sendiri pasti ada klasiknya. Jadi kalau kebaya, ya tetap kebaya klasik, tapi detailnya modern,” papar desainer yang mengaku baru dua bulan terakhir menerjuni dunia fashion profesional itu.

Alasan kedua membuka butik, lanjut dia, tak lain sebagai tempat produksi di mana seluruh tim pendukungnya seperti penjahit hingga pemasang payet, bakal berada di satu tempat sehingga memudahkan berkoordinasi untuk menghasilkan karya terbaik.

“Aku sih sangat fleksibel dalam mendesain kebaya atau busana apa saja sesuai permintaan pelanggan, karena kepuasan mereka merupakan hal utama,” ujar Karina.