Intip Agrowisata Melon Milik Pemdes di Mojokerto, Buah Bisa Petik Sendiri Sesuai Selera

Agrowisata Melon Milik Pemdes di Mojokerto
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim -Pemerintah Desa Balowongno, Kecamatan Sooko, Mojokerto mengembangkan agrowisata buah melon di tanah kas desa (TKD). Pengunjung bisa memilih dan memetik sendiri sesuai selera. 

Tinjau Pertanian Melon, Ketua TP PKK Trenggalek Dorong Petani Millenial Lebih Maju

Lokasi tepatnya agrowisata melon tersebut berada di Dusun Wates Lor, Desa Balongwono. Panen raya kali ini, dibuka untuk umum selama tiga hari, 1 sampai 3 September 2023. Kesegaran melon membuat warga ramai mengungujunginya. 

Kepala Desa  Balongwono Puji Wahyu Ningsih mengatakan, masyarakat yang hendak mengujungi agrowisata melon ini hanya membayar Rp 2 ribu per orang. Selain bisa memetik melon, pengunjung juga bisa mencicipi dan membelinya. Tersedian dua jenis melon, amanda dan golden

Sederet Aset Tersangka Kasus Tukar Guling TKD Sumenep yang Disita Polda Jatim

Untuk harga melon amanda per kilogramnya hanya Rp 10 ribu. Sedangkan melon golden Rp 15 ribu. Harga tersebut lebih murah dari pasaran. 

"Melon Amanda biasanya dijual dipasaran. Kalau Golden bisanya dijual supermarket. Dari segi rasa, karena tidak bertepatan dengan musim hujan, sehingga kemanisananya lebih terasa. Manisnya luar biasa," ungkapnya kepada Viva Jatim saat ditemui di agrowisata melon tersebut, Jumat, 1 September 2023. 

Polda Jatim Bongkar Kasus Tukar Guling TKD di Sumenep Senilai Ratusan Miliar Rupiah

Pihaknya mengembangkan agrowisata melon ini bukan tanpa sebab. Ia meyampaikan, selain untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD), agrowisata sebagai edukasi kepada para petani lokal. 

"Warga selama ini memanfaatkan lahan untuk menanam padi. Nah kita ingin merubah pemikiran, bahwa lahan itu juga bisa ditanami dengan buah-buahan seperi semangka dan melon," teran Puji. 

Halaman Selanjutnya
img_title