Intip Agrowisata Melon Milik Pemdes di Mojokerto, Buah Bisa Petik Sendiri Sesuai Selera
- M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Sementara, Pelaksana Kegiatan Agrowisata Melon, Muhammad Ato' Hajar Aswad menuturkan, bibit melon diperoleh lokalan Mojokerto. Akan tetapi bibitnya disemai lebih dulu oleh petani dari Kediri. Tahun ini, penanaman dimulai pada 2 Juli 2023. Sehari-hari perkebunan melon dirawat oleh dua orang petani lokal. Mereka bekerja mulai pukul 07.00 sampai 11.00 WIB.
Selama ini, lanjut Ato', kesulitannya dari segi cuaca panas yang suhunya mencapai 33-35 derajat celcius. Sedangkan tanaman melon hanya membutuhkan maksimal 30 derajat celcius. "Selain cuaca, kita juga ada kesulitan kalai diserang hama," ujarnya.
Ia menjelaskan, satu periode tanaman memakan waktu 2 bulan. Pengembangan wisata ini bermodal sekitar Rp 32 juta dari dana APBDes.
Sedikitnya ada sekitar 2100 batang tanaman melon jenis amanda dan 500 batang jenis golden. Perbatang melon amanda mampu menghasilkan rata-rata 1,5 Kg Sedangkan satu batang melon golden mampu menghasilkan 2 Kg.
"Kalau diestimasikan, kita bisa meraup omzet Rp 25 juta per panen. Meski terbilang rugi, tapi diawal saja, sekanjutnya bisa dibilang untung karena kita tidak ada biaya beli bibit, " pungkasnya.