Arumi Bachsin Bilang Perempuan Paling Banyak Jadi Korban Pinjol
- Humas Pemprov Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Kelurga (TP PKK) Jawa Timur, Arumi Bachsin, mengatakan bahwa perempuan paling rentan dan banyak yang menjadi korban pinjaman online (pinjol). Karena itu, dia berpesan bahwa perempuan perlu menguasai literasi keuangan, khususnya terkait pengelolaan dan keamanan keuangan.
Hal itu disampaikan Arumi saat menjadi pemateri di acara Surabaya Sharia Investor City (Substory) 2023 di Hotel Double Tree by Hilton, Sabtu kemarin. Istri dari Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak itu lantas membeberkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait persentase pengguna pinjol berdasarkan jenis kelamin.
“Yang jadi korban terbanyak untuk investasi bodong dan pinjol itu mayoritas perempuan. Bahkan OJK mencatat persentase perempuan yang mendapatkan pinjol sebesar 54,95 persen, sementara laki-laki sebesar 45,05 persen pada tahun 2021,” kata Arumi.
Data tersebut, lanjut Arumi, menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan menjadi korban dan sasaran pinjol ilegal, karena perempuan memiliki literasi keuangan yang relatif lebih rendah dibandingkan laki-laki, meskipun perempuan dianggap paling bertanggung jawab dalam urusan domestik, dalam urusan rumah tangga.
Masuknya perempuan dalam pusaran investasi bodong maupun pinjol, papar Arumi, memiliki dampak yang sangat besar. Selain rusaknya rumah tangga, perempuan juga mengalami kekerasan secara psikis dan fisik serta tekanan sosial. Bahkan dalam beberapa kasus ada yang mengakibatkan hilangnya nyawa atau bunuh diri.
“Saya yakin kita tidak ingin hal seperti ini terus terjadi. Maka kita perlu terus menyosialisasikan pentingnya literasi keuangan kepada para perempuan, karena perempuan adalah pahlawan keuangan keluarga,” katanya.
Arumi menuturkan, dalam urusan domestik, kaum hawa memiliki peran penting. Bahkan, menurutnya 85 persen keputusan rumah tangga berada di tangan perempuan. Karena peran perempuan amat penting, maka perempuan perlu menguasai literasi tentang pengelolaan rumah tangga, di antaranya literasi keuangan.