Hasto soal Guyonan Jokowi Dukung Prabowo: Presiden bukan Jatah-jatahan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi santai pernyataan bernada canda Presiden Jokowi yang mengatakan lima tahun ke depan jatahnya Prabowo Subianto menjadi presiden. Menurut Hasto, presiden bukan soal memberi jatah, tapi melalui proses pemilihan umum atau pemilu.

PMII Jatim Nilai Rekonsiliasi Prabowo dan Cak Imin Wujud Sifat Negarawan Sejati

Jokowi menyatakan itu saat berpidato di acara Perindo yang dihadiri sejumlah tokoh nasional, di antaranya Prabowo Subianto. Saat itu, Jokowi menjawab pertanyaan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo resep Jokowi dua kali memenangkan Pilpres. Jokowi membalas dan dengan nada guyon menyebut periode mendatang jatahnya Prabowo menjadi presiden.

"Jadi, bagi PDIP itu bagian dari upaya untuk saling memuji di antara pemimpin, saling memberi harapan. Tapi semuanya, kan, tahu pemilu, pemimpin, presiden itu, kan, bukan jatah-menjatah, tetapi melalui hasil proses pemilu," kata Hasto di Surabaya pada Rabu, 9 November 2022.

Kandidat Kuat Pilkada Kediri, Mas Dhito Fokus Kerja hingga Akhir Masa Jabatan

Dia lantas menceritakan cerita runtut kenapa Jokowi mengeluarkan pernyataan itu saat berpidato di acara Perindo. "Kebetulan saya, kan, di Perindo, diawali pidato Pak Hary Tanoe menanyakan ke Pak Jokowi resep bisa menang terus bagaimana? Lalu Pak Jokowi menjelaskam termasuk menang Pilpres dua kali, lalu disitu ada Pak Prabowo,” cerita Hasto. 

“Saat itu kontestasinya, kan, dengan Pak Prabowo. Lalu Pak Jokowi menyapa Pak Prabowo di situ, lalu mengatakan menang pilpres dua kali, selanjutnya jatah Pak Prabowo. Yang dilakukan Pak Jokowi kita lihat dari sisi di antara pemimpin biasa lah, satu dengan yang lain, itu aja," imbuhnya. 

Mendaftar ke PKB dan PDIP, Bunda Fitri Siap Maju di Pilkada Sumenep

Menurut Hasto, wajar-wajar saja apa yang diucapkan Jokowi sebagai bentuk pertemanan dan menguatkan satu sama lain. "Itu, kan, kalau kita lihat komunikasi pemimpin, semua pemimpin ini, kan, sebelumnya Pak Jokowi menegaskan pentingnya antarpartai saling memuji. Kita membangun harapan jangan sampai kontestasi dalam tahun politik ini memiliki dampak negatif. Harus kita tingkatkan kualitas demokrasi kita," tandasnya. 

Bagi PDIP, lanjut Hasto, saling memuji hal yang biasa. Tetapi soal pemimpin, utamanya presiden, adalah kewenangan rakyat yang memilih, bukan tunjuk-menunjuk.