Fenomena Overthinking: Cara Menghentikan Dialog Batin yang Melelahkan

Ilustrasi Stress
Sumber :
  • ceritakita.viva.om

Surabaya, VIVA JatimOverthinking atau berpikir berlebihan adalah fenomena psikologis yang semakin sering dibahas di era digital saat ini. Bukan sekadar kebanyakan mikir, overthinking bisa menjadi jerat mental yang membuat seseorang terjebak dalam keraguan, kecemasan, bahkan kelelahan emosional.

Ubah Kegagalan Jadi Batu Loncatan: Belajar dari Kesalahan dengan Bijak

Dialog batin yang terus berputar—tentang masa lalu, kemungkinan terburuk, atau penyesalan atas hal-hal yang belum tentu terjadi—bisa mengganggu kualitas tidur, pekerjaan, hingga hubungan sosial.

Secara sederhana, overthinking adalah kondisi saat seseorang menganalisis, menimbang, dan memikirkan sesuatu secara berlebihan tanpa menghasilkan keputusan atau solusi. Alih-alih membawa kejelasan, overthinking justru memperbesar rasa takut dan membuat seseorang terjebak dalam ketidakpastian.

Overthinking Tidak Akan Mengubah Masa Depan, Tapi Bisa Menghancurkan Hari Ini

Dua bentuk umum overthinking:

Ruminasi: Terus mengulang kejadian masa lalu.
Kekhawatiran: Berpikir negatif tentang kemungkinan masa depan.

Lakukan Teknik Pernapasan Ini, Terbukti Ampuh Redakan Stres dan Cemas

Mengapa Overthinking Bisa Melelahkan?

Dialog batin yang konstan bekerja seperti mesin yang tak pernah mati. Ini menyebabkan otak terus aktif meski tubuh sudah lelah. Akibatnya:

Halaman Selanjutnya
img_title