Usai Debat Cawapres, Ketua Jatim Beragam Sebut Mahfud MD Berpihak Pada Isu Pelestarian Lingkungan

Ketua Jatim Beragam Bobby Tanaya
Sumber :
  • Ketua Jatim Beragam Bobby Tanaya

Surabaya, VIVA Jatim- Ketua Jatim Bersama Ganjar - Mahfud (Beragam) Bobby Tanaya Gunawan menyebut dalam debat cawapres hanya Mahfud MD yang menunjukkan keberpihakannya pada isu lingkungan dan kemandirian nasional

Dua Hari Kerja, Kemendesa bikin Heboh gegara Salah Tata Bahasa di Surat Resmi

"Keputusan politik tentang lingkungan tentu akan menjelaskan keberpihakan seorang calon pemimpin terhadap rakyat. Nah, dalam debat tadi sikap Prof Mahfud sangat jelas berpihak pada rakyat bukan pengusaha atau pemodal yang sering merusak lingkungan," ujar Bobby saat dihubungi, Minggu, 21 Januari 2024.

Dia mencontohkan kegagalan kebijakan food estate. Menurut dia, food estate mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menandakan kurangnya perhatian pemerintah terhadap isu lingkungan.

Viral Undangan Haul Berkop Kemendes, Mendes Yandri Janji Tak Ulangi Lagi

"Misalnya tentang kebijakan food estate yang gagal, ya harus diakui kegagalannya. Lahan sudah rusak, itu sudah jadi bukti tidak pedulinya pemerintah terhadap lingkungan," kata dia. 

"Namun sayangnya masih ada saja yang membela. Debat kali ini hanya Prof. Mahfud MD yang tegas berpihak dalam melestarian lingkungan," tambah dia. 

Potret Bahagia Pertunangan Putra Mahfud MD dengan Putri Tuan Guru Bajang

Bobby menambahkan Mahfud MD juga menarik perhatian dengan menampilkan berbagai program yang menggambarkan kemandirian dalam bernegara, didasarkan pada filosofi Trisakti dari Bung Karno. 

Dia memuji pendekatan ini karena sifatnya yang substansial, konkret, konsisten, dan filosofis, memperlihatkan kualitas dan kedalaman pemikiran cawapres tersebut.

"Kemandirian dalam bernegara harus ditunjukkan melalui program. Paslon 03 punya banyak itu, disebutkan pula satu per satu. Tidak hanya substansial dan konkret, namun juga konsisten dan filosofis. Trisakti Bung Karno jadi landasannya," ujar dia. 

Dalam debat cawapres ini, dia juga menyoroti penggunaan 'gimmick' atau trik yang berlebihan, yang dirasakan publik sebagai tontonan yang kurang berbobot dan bahkan 'cringe' atau memalukan. 

"Ada satu yang jadi sorotan masyarakat pemirsa debat kali ini, pasti semua juga setuju, itulah Gibran," kata dia. 

Bobby menyebut penampilan Gibran yang digadang-gadang mewakili generasi muda yang berpendidikan justru berbanding terbalik. Sikapnya selama debat dianggap tidak menunjukkan rasa hormat dan elegan, mencerminkan kekurangan dalam pengalaman berforum dan berdebat.

"Disrespectfull, kelihatan selama mahasiswa dulu di kampus mungkin gak pernah berforum dan berdebat, sehingga saat debat tadi sikapnya sangat tidak elegan," pungkas dia.