Seluruh Panwascam Kranggan Mojokerto Mengundurkan Diri Jelang Pemilu 2024

Kondisi sekretariat Panwascam Kranggan Kota Mojokerto
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/ Viva Jatim

“Karena banyaknya perbedaan antara kebutuhan Panwascam Kranggan dan Kebijakan bawaslu kota. Kami anggap tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan untuk support (mendukung) pengawasan,” katanya kepada wartawan, Selasa, 26 Januari 2024. 

Sambut Pilkada 2024, Bawaslu RI Segera Seleksi Panwascam

Ia menjelaskan, Panwaslu Kecamatan Kranggan mengusulkan kepada Bawaslu Kota Mojokerto 2 item alat sekretariatan dengan sistem sewa.  Yakni elektronik dan mebel. Masing-masing rencananya dianggarkan Rp 1 juta per bulan. Dalam satu tahun rencana sewa alat itu totalnya Rp 24 juta. 

“Seperti kami membutuhkan komputer atau  laptop yang bisa untuk mobile untuk kebutuhan tiap devisi 3 unit dan staf 3 unit. Tapi yang dipenuhi hanya 3 unit. Kalau mebel seperti apa kami tidak menuntut,, tapi sebenernya kita menuntut kebutuhan kami terpenuhi, meja dan kursi,” ungkapnya. 

Pesan AHY Soal Pemilu 2024 Saat Hadiri Acara Paskah di Surabaya

Bahkan, kata Soetomo, pengadaan alat sekretariatan dinilai tidak sesuai spek yang dibutuhkan. Selama ini, alat disediakan oleh Bawaslu Kota Mojokerto.

“Kami ingin kebutuhan sekretariatan bisa terpenuhi satu-satu, itu sudah cukup. Kalau bawaslu kota mempercayakan kebutuan itu kepada kami, kami siap untuk itu, tapi kalau tidak siap, kebutuhan kami mohon dipenuhi,” ujarnya. 

Menteri Bahlil: Idul Fitri Momentum Saling Memaafkan Usai Pemilu 2024

Ia menerangkan, Ketua Panwascam Kranggan pernah mengikuti rapat dengan Bawaslu Kota Mojokerto untuk  membahas anggaran dan pengadaan barang. Namun, saat itu Ketua Panwascam Kranggan tidak diberikan kesempatan untuk memberikan usulan. 

“Bagian devisi anggaran yang diampu Ketua Panwascam menyatakan keberatan tapi tidak direspon. Lalu kita melayangkan surat keberatan 2 kali, akhirnya kita tarik lagi  karena katanya tidak sesuai mekanisme,” paparnya Soetomo. 

Halaman Selanjutnya
img_title