Harapan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono di HUT Kaisar Jepang
- Nur Faishal/Viva Jatim
Di sisi ekonomi, Jepang merupakan negara nomor 1 yang menjadi tujuan ekspor Jawa Timur sejak tahun 2019. Sempat menjadi nomor 2 pada tahun 2022 namun di tahun 2023 kembali menjadi negara nomor 1 tujuan ekspor produk-produk Jawa Timur.
“Neraca perdagangan Jawa Timur – Jepang pada 2023 mengalami surplus bagi Jawa Timur sebesar US$ 1,390 juta,” imbuhnya.
Hal yang sama juga terjadi pada sisi investasi dari Jepang di Jawa Timur. Sejak 2010-2023 tercatat sebanyak 23 bidang usaha di 15 kabupaten/kota di Jatim dengan nilai investasi US$ 4.760,37 juta. Bidang usaha terbesar ialah di sektor industri logam dasar, barang logam bukan mesin, dan peralatannya.
Pj Gubernur Adhy berharap sinergitas dan kerja sama antara Jepang dan Jawa Timur bisa ditingkatkan lagi ke depannya. Termasuk salah satunya kerja sama di bidang transportasi massal berupa MRT di Jawa Timur.
“Saat ini kami sedang menjajaki kerja sama untuk MRT di Jatim. Seperti halnya MRT di Jakarta yang juga menggandeng Jepang untuk pembangunannya,” ujarnya.
Selain itu, dalam waktu dekat Pemprov Jatim berniat mempelajari mengenai disaster management khususnya terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana di Tokyo dan Osaka.