Pj Gubernur Jatim Dukung Upaya BPKP Jaga Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan

Pj Gubernur Jatim saat menerima audensi BPKP
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

"Anggarannya turun, rapat dulu, koordinasi dulu, akhirnya anggarannya banyak habis di koordinasi. Hal-hal seperti ini yang kami rubah," katanya.

Tiga Desa Wisata Jatim Borong Gelar di ADWI 2024

Oleh karenanya, ia mengimbau perlu adanya perencanaan program yang matang. Saat program telah dibuat, selanjutnya bukan menyusun anggaran melainkan kerangka lembaganya.

"Jadi fokus pada prioritas program dan perannya. Setelah itu kerangka lembaga dan terakhir baru kerangka anggaran. Sehingga anggarannya bisa disederhanakan," katanya.

Upaya Penyelundupan Miras dari Bali ke Bawean Berhasil Digagalkan Satpol PP Gresik

"Contoh program stunting kalau semua lembaga bersama-sama bersinergi, ya anggaranya pasti akan besar. Kalau punya kerangka lembaganya, kita tahu dinas-dinas mana saja yang cocok, yang punya peran, sehingga jelas aliran anggarannya berapa dan kemana saja," tambahnya.

Kedua adalah menyelaraskan program daerah dengan pusat. Menurutnya, dengan adanya kesamaan program tersebut, pemerintah daerah akan memiliki sumber anggaran lain selain APBD.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Luluk-Lukman akan Bangun KRL di Madura

"Setiap kementerian itu punya program. Kalau kita jeli, bisa menyelaraskan perencanaan pusat dan daerah, kita bisa sharing anggaran 50 persen dan akhirnya menghemat APBD," katanya.

Pj Gubernur Jatim saat menerima audensi BPKP

Photo :
  • Nur Faishal/Viva Jatim
Halaman Selanjutnya
img_title