Ini Pemicu Banjir Genangi Kelurahan Meri Kota Mojokerto

Petugas evakuasi korban terdampak Banjir di Mojokerto
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/ Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melakukan investigasi terhadap banjir yang melanda permukiman penduduk Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan. 

Terbesar di Indonesia, Kontribusi Laju Tanam Padi di Jatim Sumbang 25 Persen

Seperti diketahui, Kelurahan Meri diterjang banjir pada Rabu, 6 Februari 2024 pagi. Bencana ini mengakibatkan ratusan rumah penduduk, fasilitas umum  hingga sekolah terendam air. 

Hingga siang, banjir tak kunjung surut. Petugas gabungan dari Satpol PP, Dinsos, PMI, Polri, TNI, dan PMI telah diterjunkan untuk membantu warga. Tak hanya mereka, PJ Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro dan Sekda Gaguk Tri Prasetyo terjun langsung meninjau lokasi banjir. 

Khofifah Mau Bantu Terbitkan Ulang Ijazah Karyawan yang Ditahan Perusahaan, Bisakah?

Dalam kesempatan itu, Ali mengecek rumah warga dan memastikan masyarakat terdampak banjir bisa segera mendapatkan bantuan. Ali menyebut, banjir ini disebabkan luapan sungai Sadar yang tak mampu menampung debit air yang cukup deras.

“Ada sejumlah titik yang memang terdampak akibat meluapnya Sungai Sadar. Sejumlah rumah warga terendam dan juga sejumlag fasum seperti sekolah, masjid juga ada yang terendam banjir,” kata dia. 

Libur Panjang Akhir Pekan, Tengok Prediksi Cuaca Tempat Wisata di Jatim

Pemkot Mojokerro mendirikan dapur umum untuk memasok makanan bagi warga terdampak banjir tersebut. Disampaing itu, upaya penanggulangan banjir dengan berkoordinasi intens dengan pihak terkait juga terus dilakukan. 

Ali telah menginstruksikan kepada Dinas PU Kota Mojokerto untuk memastikan rumah pompa bisa bekerja 24 jam nonstop mengatasi genangan air di titik terdampak banjir.

“Kita sudah mengecek rumah pompa di lokasi-lokasi terdampak. Kita pastikan rumah pompa yang ada berfungsi maksimal untuk membantu segera menangani banjir. Kami juga telah mendata seluruh tanggul-tanggul penahan air yang bermasalah, serta mewajibkan seluruh Kepala OPD, Camat, Lurah untuk siap siaga 24 jam jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya. 

Pemkot Mojokerto juga langsung melakukan rapat intensif dengan sejumlah stakeholder terkait guna segera mengatasi permasalah tersebut. 

“Kami juga akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim, untuk mengantisipasi jika banjir tidak kunjung surut,” pungkasnya. 

Seperti diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda telah memprakirakan cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat dan angin kencang akan melanda Jawa Timur hingga 8 Maret 2024. 

Cuaca ekstrem ini juga akan berlangsung selama periode pancaroba (peralihan musim) pada bulan Maret-April 2024.