Banjir di Mojokerto belum Surut, Perbaikan Tanggul Jebol Dikebut 

Kondisi banjir di Desa Ngerame, Mojokerto.
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA JatimBanjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Mojokerto belum surut. Saat ini, perbaikan sejumlah tanggul yang jebol dikebut untuk mencegah banjir susulan.

PMII Jatim Serukan Inisiatif Perdamaian Global di Momen Harlah ke-64

Pantauan di lokasi pada Kamis, 7 Februari 2024, sedikitnya banjir di hari kedua ini masih merendam 4 desa. Yakni Desa Kedunggempol dan Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari. Sedangkan dua desa lainnya adalah Ngrame dan Desa Salen. Dari empat desa paling parah terjadi Desa Ngrame.

Ketinggian air di Desa Ngrame mencapai 60 hingga 90 sentimeter dan masuk hampir ke seluruh rumah warga. Warga bertahan di tepi jalan dengan tenda darurat.

Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung

Proses evakuasi masih dilakukan oleh para relawan terhadap warga, terutama lansia dan anak-anak. Warga pun terpaksa bertahan di tanggul sungai yang lebih tinggi dengan membuat tenda-tenda darurat di atas mobil dan tanah. Sebagian warga juga berada di tempat pengusian yang telah disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Mojokerto).

Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko mengatakan, banjir ini akibat tanggul jebol di 4 titik. Yaitu tanggul Sungai Sadar di Desa Kedunggempol sekitar 25 meter dan 3 tanggul Sungai Gembolo di Dusun Tambak Agung, Desa Kebondalem. Di Sungai Gembolo masing-masing jebol 10, 6, dan 3 meter.

STY Terusik dengan Hal Ini saat Indonesia Menang atas Korea Selatan

“Asal utamanya (banjir) itu karena jebolnya tanggul di Kedunggempol dan Tambak Agung,” kata dia.

Akibatnya, air sungai yang jebol tersebut meluap ke desa-desa sekitarnya. Hingga saat ini, lanjut Teguh, banjir di Desa Kedung Gempl berangsur surut. Sementara, di Dusun Kedungudi Desa Ngerame mengalami kenaikan mencapai 60-90 cm.

Halaman Selanjutnya
img_title