Puskris Sebut Kesehatan Masyarakat Korban Gempa Bawean Terpantau Baik

Kondisi pengungsi korban gempa Tuban di Pulau Bawean.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/ Viva Jatim

Surabaya, Viva Jatim - Pusat Krisis (Puskris) Kesehatan terus memantau kondisi kesehatan para korban gempa Tuban yang ada di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Raperda APBD 2025 Disetujui Jadi Perda, Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas

Sampai hari ini, kondisi mereka terpantau cukup baik meski masih tidur di halaman depan rumah karena khawatir ada gempa susulan. Para korban masuk ke dalam rumah hanya untuk memasak maupun mandi cuci kakus (MCK).

Pusat Krisis Kesehatan terus memantau kondisi kesehatan masyarakat di Pulau Bawean. Sampai saat ini terdata 1 orang terkena diabetes, 3 darah tinggi, 2 sakit perut, 3 sakit kepala, dan 7 trauma. Kami berharap ada bantuan relawan tenaga kesehatan dari berbagai pihak,” kata Sumarjaya, Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Minggu, 24 Maret 2024.

Keseruan Ratusan Warga Nobar Indonesia vs Arab Saudi di Halaman DPRD Gresik

Jaya menjelaskan, meski tenaga kesehatan kurang, Puskesmas, Poskesdes dan Puskesmas Pembantu selalu bersiap siaga di lokasinya masing-masing. Beberapa tim turun ke lapangan untuk memeriksa kondisi masyarakat yang berkumpul di pinggir jalan, di depan rumah masing-masing.

Akses yang mudah ke lokasi pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan membuat masyarakat merasa lebih aman.

Upaya Penyelundupan Miras dari Bali ke Bawean Berhasil Digagalkan Satpol PP Gresik

Sementara masyarakat yang tinggal di empat titik pengungsian di Kecamatan Sangkapura dan 15 titik pengungsian di Kecamatan Tambak terpantau dalam kondisi baik. Hanya perlu perhatian untuk makanan khusus bayi, balita dan para ibu hamil. Obat-obatan, biskuit dan susu sudah disediakan tetapi masih butuh tambahan untuk menjangkau seluruh sasaran.

Di kesempatan yang sama, Anik Luthfiyah selaku Koordinator Data & Informasi Health Emergency Operation Canter (HEOC) menambahkan, untuk menjaga daya tahan tubuh para korban gempa terutama ibu hamil dan balita, pihaknya mengajukan permintaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ke Pemerintah Provinsi.

Halaman Selanjutnya
img_title